REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengatakan pembangunan Indonesia seharusnya fokus pada apa yang menjadi andalan dan kemampuan yang dimiliki oleh bangsa.
"Harus fokus ke sana yaitu dengan kembali pada keunggulan komparatif dan juga pembangunan berbasis kewilayahan dengan melakukan pembangunan sesuai apa yang dimiliki di daerah tersebut," kata Yuddy, Sabtu (23/5).
Yuddy menyatakan itu setelah acara pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar Bidang Ekonomi Industri dan Kebijakan Publik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Lebih lanjut Yuddy mengatakan, agar pembangunan dengan potensi masing-masing wilayah tercapai, maka dalam implementasinya harus ada koordinasi antara kepala daerah dengan pusat untuk mendiskusikan potensi ekonomi apa saja yang harus dibangun di daerahnya dengan memanfaatkan Sumber Daya Manusia dan kekayaan alam yang ada.
"Misalkan Jawa sudah tidak lagi untuk pertanian, harus ada tempat lainnya misalnya Papua yang memiliki potensi wilayah hutan yang subur, maka sektor agro industri perkebunan petanian bisa di fokuskan disana, Kalimantan pertambangan dan mineral. Jadi masing-masing wilayah memiliki spesialisasi pembangunan masing-masing," katanya.
Jadi, kata Yuddy, jika Indonesia bersaing dengan negara yang memiliki sektor industri maju, adalah langkah yang kurang tepat karena tujuan pembangunan bukanlah untuk mengejar hal tersebut, tapi kesejahteraan rakyat.
"Jika mengejar ke arah menyaingi negara maju saya kira strategi yang kurang tepat, kalau kita bersaing dengan produk 'hitech', artinya kita akan jauh sekali ketinggalan," ujar dia.