Sabtu 23 May 2015 13:58 WIB

Yusril: Indonesia Bisa Sponsori Konferensi Internasional Rohingya

Imigran suku Rohingya dari Myanmar berada di perhu mereka yang terdampar di perairan Desa Simpang Tiga, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Aceh, Rabu (20/5).
Foto: Antara/Syifa
Imigran suku Rohingya dari Myanmar berada di perhu mereka yang terdampar di perairan Desa Simpang Tiga, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Aceh, Rabu (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengatakan Indonesia dapat mensponsori konferensi internasional masalah rohingya untuk mencari solusi atasi masalah eksistensi suku Rohingya di Myanmar.

"Tragedi kemanusiaan terhadap entis Rohingya seharusnya tidak hanya fokus pada penanganan pengungsi, juga langkah politis dan diplomatis bersama untuk memberikan tekanan kepada Myanmar agar menyelesaikan problem domestik mereka," kata Yusril Ihza Mahendra melalui pernyataan tertulisnya, Sabtu (23/5).

Menurut Yusril, masyarakat maupun Pemerintah Myanmar memang cenderung diskriminatif terhadap etnis minoritas baik Rohingya yang beragama Islam maupun Karen yang beragama Katholik.

Sikap diskriminatif tersebut, kata dia, tidak sejalan dengan prinsip kemanusiaan dan pengakuan keragaman di dunia modern.

"Namun, sejak tiga dekade terakhir, Pemerintah militer Myanmar melakukan pembiaran terhadap tindak kekerasan etnik di negara itu," katanya.

Ia menegaskan, langkah diplomatik, politis, dan ekonomis perlu segera diambil baik oleh ASEAN maupun dunia internasional untuk menekan Myanmar.

Indonesia sebagai negara besar di ASEAN, menurut dia, dapat mensponsori konferensi internasional masalah Rohingya untuk mencari solusi mengatasi masalah ini.

"Konferensi tersebut juga bisa menjadi tekanan politis yang kuat terhadap Pemerintah Myanmar untuk menyelesaikan masalah domestik etnik Rohingya," katanya.

Pakar Hukum Tata Negara ini menjelaskan, Indonesia paling tidak dalam waktu dekat dapat mengambil inisiatif mengundang pertemuan khusus negara-negara anggota ASEAN untuk membahas masalah pengungsi Rohingya.

Pada pertemuan tersebut, menurut dia, dapat dibahas langkah-langkah untuk memperluas peserta pembahasan sehingga menjadi konferensi internasional yang membahas masalah Rohingya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement