Jumat 22 May 2015 18:22 WIB

PBNU Siapkan Pesantren untuk Tempat Pengungsi Rohingya

Rep: c38/ Red: Esthi Maharani
Imigran suku Rohingya dari Myanmar berada di perhu mereka yang terdampar di perairan Desa Simpang Tiga, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Aceh, Rabu (20/5).
Foto: Antara/Syifa
Imigran suku Rohingya dari Myanmar berada di perhu mereka yang terdampar di perairan Desa Simpang Tiga, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Aceh, Rabu (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tengah mewacanakan pesantren sebagai tempat penampungan sementara bagi para pengungsi etnis Rohingya. Rais Syuriah PBNU, KH. Masdar Farid Mas'udi mengungkapkan, ini bisa menjadi solusi jangka pendek bagi permasalahan pengungsi Rohingya.

"Kita punya lebih dari 14 ribu pondok pesantren di seluruh Indonesia. Pesantren-pesantren ini punya potensi luar biasa untuk menampung dan memberdayakan mereka," ujar KH. Masdar Farid dalam diskusi publik bertajuk #Save Rohingya, Jumat (22/5).

Ia menambahkan, pesantren-pesantren ini tidak hanya berfungsi menampung, tetapi juga bisa mengajarkan corak keagamaan dan tradisi kehidupan yang lebih damai. Para pengungsi bisa mengenal corak Islam di Indonesia yang lebih moderat.

Meski tidak memiliki akses langsung terhadap pesantren, tapi PBNU memiliki banyak jaringan pesantren yang dapat diajak bekerja sama. Hal ini akan dibicarakan lebih lanjut di jajaran PBNU. KH. Masdar mengungkapkan, jika satu pesantren bisa menampung satu pengungsi saja, akan banyak pengungsi yang terselamatkan.

"Tentu saja ini solusi jangka pendek, solusi jangka panjangnya tetap harus kita pikirkan. Kita juga mendorong pihak-pihak lain yang mungkin memiliki kemampuan untuk melakukan hal yang sama," ujar KH. Masdar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement