Kamis 21 May 2015 18:48 WIB

Soksi Tegaskan Setia pada Golkar Hasil Munas Bali

 Ketua Fraksi Partai Golkar, Ade Komarudin memberikan keterangan kepada wartawan terkait penjagaan ketat oleh petugas kepolisian di kantor Fraksi Golkar Gedung Nusantara 1 DPR RI, Jakarta, Jumat (27/3).  (Republika/Agung Supriyanto)
Ketua Fraksi Partai Golkar, Ade Komarudin memberikan keterangan kepada wartawan terkait penjagaan ketat oleh petugas kepolisian di kantor Fraksi Golkar Gedung Nusantara 1 DPR RI, Jakarta, Jumat (27/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Ketua Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), Ade Komarudin mengatakan Soksi tidak pernah berpaling dan tetap setia kepada kebenaran pada hasil Munas Bali.

"Soksi tak mau berkhianat pada kebenaran, pada para senior. Soski ingin meraih kejayaan dengan cara-cara yang baik bukan machiavelis," tegasnya pada pembukaan Munas X Soksi di Cilegon, Kamis (21/5).

Hari ini Soksi melangsungkan Munas X yang akan memilih ketua Depinas baru masa bakti 2015-2020. Sebelumnya pendiri Soksi Prof Suhardiman mendukung Ade Komaruddin untuk memimpin kembali Soksi selama dua periode.

Munas X Soksi dibuka langsung oleh Ketum DPP PG Aburizal Bakrie dan dihadiri pula oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai Akbar Tadjung juga pendiri Soksi Prof Suhardiman.

Lebih lanjut Ade menegaskan bahwa Soksi tidak pernah akan berpaling dan akan tetap berpijak pada kebenaran.

"Saya minta segera hentikan, saya mengimbau temen-teman yang belum bertaubat, untuk kembali. Partai Golkar harus bersatu kembali," ujarnya.

Ade menegaskan Soksi tetap berpijak pada kebenaran karena hanya dengan kebenaran maka akan lolos dari lubang jarum kesulitan apapun.

"Ketua Kosgoro sudah entah kemana, ketua MKGR juga entah kemana. Tapi Soksi tetap tak berpaling, Soksi akan terus berpijak pada kebenaran. Tetap setia, loyal tidak pindah ke lain hati," jelas.

Ade meyakini perselisihan ini pasti akan ada akhirnya, pasti ada ujungnya. Ia pun yakin pihak yang benar akan menang. Dalam pidato lainnya Ade juga menjelaskan bahwa jika Partai Golkar tak bisa menjadi peserta pemilu, maka bisa jadi akan terjadi instabilitas besar-besaran di seluruh Indonesia.

"Yang jelas, penguasa sekarang ini sedang menginjak-injak dan menzolimi PG dan PPP. Jangan takut didzolimi. Soekarno didzolimi Belanda, jadi pemimpin besar. Jadi Golkar jangan takut dizolimi pada saat kita lolos dari penzoliman itu, kita akan disayangi masyarakat," tegasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement