REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK-- Adanya isu beras plastik atau sintetis yang masuk ke Indonesia meresahkan sejumlah pedagang beras di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, bahkan Wakil Bupati Gresik, Mohammad Qosim sampai mendatangi sejumlah pasar di wilayah itu.
"Saya siang ini mendatangi sejumlah agen dan pedagang beras di Pasar Gresik bersama Kapolres Gresik, AKBP Ady Wibowo, tujuannya untuk mengecek kebenaran isu beras plastik," ucap Qosim yang ditemui usai mengecek sejumlah pedagang beras di Gresik, Kamis (21/5).
Dikatakannya, berdasarkan hasil pengecekan, keberadaan beras plastik tidak ada di Gresik, dan meminta agar para pedagang serta agen tidak terlalu meresahkan adanya isu beras plastik yang masuk ke wilayah itu.
"Tidak perlu resah dan pembeli pun tidak perlu mengkhawatirkan adanya beras plastik yang masuk ke Gresik, sebab sudah kami periksa ke sejumlah agen dan pasar, ternyata itu hanya isu," ucapnya.
Qosim meminta, sebagai antisipasinya supaya para pedagang atau agen beras melakukan pengecekkan setiap beras yang masuk ke Gresik, dengan mencelupkan ke air serta membakar sebagian biji beras.
"Kalau ketika dimasukkan air beras tersebut mengambang, maka positif beras itu terbuat dari plastik, dan apabila dibakar terus terbakar layaknya plastik, perlu dicurigai darimana asal beras tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Ady Wibowo meminta pedagang dan para agen beras untuk melaporkan apabila ditemui beras yang mencurigakan, sehingga bisa segera diambil tindakan, agar tidak tersebar ke masyarakat.
"Kami imbau pedagang atau agen untuk melaporkan saja apabila ada yang menemukan beras plastik di Gresik, agar bisa segera diambil tindakan dan menangkap penjualnya, sehingga tidak merugikan masyarakat," ujarnya.