REPUBLIKA.CO.ID,WONOGIRI -- Beras sintetis di Kabupaten Wonogiri diklaim tidak ditemukan karena inspeksi mendadak yang intens.
''Sejak dini kami melakukan sidak ke pasar, untuk memantau, sekaligus mencegah peredaran beras palsu,'' kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindagkop Kabupaten Wonogiri Wahyu Widayati, Kamis (21/5).
Ihwal pengakuan pedagang yang mengetahui peredaran, atau pernah menjual beras sintetis, ujarnya, perlu dilakukan cek lapangan.
Sidak ini dilakukan sebagai langkah antisipasi dari peredaran beras sintetis. Disperindagkop UMKM lantas memberi sosialisasi kepada sejumlah pedagang beras di pasar terbesar di Kabupaten Wonogiri itu.
''Kita mengimbau dan sosialisasi bahaya beras sintesis ke pedagang beras. Ini dilakukan dengan cara menyebar artikel tentang bahaya dan ciri-ciri beras sintetis itu,'' ujarnya.
Kedepannya, pihaknya memberikan surat edaran (SE) kepada pedagang yang berisi imbauan tentang bahaya beras sintetis. Kalau sudah tahu akan bahaya beras sintetis kalau dikunsumsi, mestinya pedagang tidak menjual.
Ini semua, kata Sri, merupakan pembelajaran bersama masyarakat akan arti pentingnya pengetahuan tentang ciri-ciri, berkut bahaya beras sintetis bila dikonsumsi manusia.