REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar Induk Cipinang dipastikan aman dan bebas dari peredaran beras plastik atau sintetis. Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) Dwi Antono, isu beras plastik di Kota Bekasi, Jawa Barat harus dicari kebenarannya jangan sampai membuat resah masyarakat.
"Itu sudah masuk dalam tindakan kriminal jika terbukti ada. Pihak berwenangpun harus segera memberantas lantaran membuat resah," jelasnya saat dihubungi Republika, Rabu (20/5).
Sementara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, hingga kini belum ada pengaduan soal adanya peredaran beras berbahaya tersebut. Ahok menghimbau masyarakat agar melaporkan jika memang benar menemukan barang palsu tersebut di Pasar Induk Cipinang maupun di pedagang beras lainnya.
Beras yang mengandung bahan plastik itu sangat membahayakan kesehatan. Sebab, plastik bukan merupakan bahan makanan. Masuknya senyawa plastik ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ, seperti gangguan hati dan gagal ginjal.
Selain itu, mengonsumsi plastik juga dapat menyebabkan kanker karena plastik mengandung zat dioksin yang memiliki sifat karsinogenik. Sebelumnya pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, melalukan uji laboratorium terhadap temuan beras yang diduga diproduksi menggunakan bahan baku sintetis di wilayah setempat.
Sampel beras diperoleh dari salah satu kios di Pasar Mutiara Gading, Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.