REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan pedagang kaki lima (PKL) liar di sekitar Monumen Nasional (Monas) dikumpulkan untuk dibina menjadi pedagang yang lebih terampil. Kini ratusan PKL itu kini ditempatkan di halaman IRTI Monas.
Ketua Tim Pelatihan Lenggang Jakarta, Diki Pracoyo mengatakan sudah sejak akhir tahun lalu PKL mendapatkan pembinaan. Seperti pelatihan memasak, melayani tamu, mengatur keuangan, sanitasi, menjaga higienis, hingga cara berwirausaha.
"Total 339 PKl, yang 128 kuliner, mereka itu dari penjual kopi sudah bisa masak nasi goreng, mereka yang tadinya menyewakan sepeda sudah bisa masak soto tangkar," kata Diki di halaman IRTI Monas, Rabu (20/5).
Selain pedagang makanan, ada juga pedagang souvenir dan lainnya. Tapi tidak semua PKL liar yang bisa menempati IRTI Monas. Sebab, hanya PKL terpilih dengan sistem undian yang dapat berdagang.
"Setiap blok, ada blok A, B ,C, ada pembagian makanan, terus nanti akan ada kesenian setiap hari dari betawi ada tanjidor, ada keroncong," ujar Diki.
Soft opening Lenggang Jakarta dibuka pada 17 April lalu, namun peresmian baru dilaksanakan Jumat (22/5).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
