REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU-- Yayasan Lembaga Konsumen Provinsi Riau meminta pemerintah segera mengantisipasi kemungkinan masuknya beras plastik ke wilayah Riau dengan melakukan pengawasan di sejumlah pasar tradisional maupun toko swalayan.
"Walau hingga sekarang belum ada laporan masyarakat terkait beras plastik itu, kami tetap minta kepada pemerintah mewaspadainya," kata Ketua YLKI Riau, Ali Azar, kepada Antara di Pekanbaru, Rabu (20/5).
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada dalam membeli beras, dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan adanya beras tersebut di pasaran Riau. YLKI, menurutnya, siap berkoordinasi dengan pemerintah dalam upaya mencegah beras tersebut masuk ke Riau.
"Di daerah Jawa sudah marak dan ditemukan beras tersebut. Kami berharap di Riau harus diantisipasi jangan sampai terjadi hal serupa," ujarnya.
Ia menegaskan jika ditemukan penjual yang nekad untuk menjual beras imitasi tersebut maka akan ada ancaman berlapis yang siap menunggu pelaku. "Ancamannya kurungan penjara diatas lima tahun," tegasnya.
Sementara itu, saat ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru menurunkan tim untuk memantau keberadaan beras di tingkat distributor dan gudang beras.