REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Beredarnya informasi adanya peredaran beras plastik asal luar negeri, membuat warga di kota Bandar Lampung, mulai resah, Rabu (20/5). Warga yang biasa membeli beras kemasan terpaksa harus menanyakan dan meminta sampel beras, sebelum membelinya.
Berdasarkan keterangan penjual beras di pasar tradisional kota Bandar Lampung, Rabu (20/5), para pembeli mulai banyak menanyakan beras di dalam kemasan tercampur dengan beras plastik atau tidak. "Sekarang ini, sudah banyak yang menanyakan beras palstik seperti berita koran dan televisi," kata Adi, penjual beras di Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung.
Ia menjual beras kemasan asal sentra beras di Lampung dan beras impor. Beras kemasan yang dijual berbagai merek baik lokal maupun nasional, termasuk beras jenis luar negeri, dengan berat lima, 10, dan 25 kg. Menurut dia, keresahan pembeli beras setelah menonton berita televisi dan berita di koran lokal.
Menurut Ida, ibu rumah tangga di Bandar Lampung, beredarnya beras plastik asal negeri luar ini, sangat meresahkan warga, karena makanan pokok orang Indonesia beras. "Kalau beras saja sudah dioplos dengan beras plastik, nah berarti sudah parah. Beras makanan pokok kita," kata dia.
Saat ini, ia membeli beras lokal langsung dari sentra beras di Pringsewu. Selain harganya murah, juga beras tersebut masih asli dari penggilingan, sehingga tidak masuk pabrik lagi, atau tidak ada kesempatan pihak lain untuk mengoplos dengan jenis beras lain.