Rabu 20 May 2015 10:56 WIB

Kisah Perjuangan Guru Nana, 26 Tahun Jalan Kaki ke Sekolah

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Winda Destiana Putri
Guru Honorer
Guru Honorer

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Nana Herdiana (47 tahun), guru PNS asal Kampung Pasirsereuh, Desa Tajursindang, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Jabar, memiliki kebiasaan unik.

Guru SDN 3 Tajursindang ini, selama 26 tahun selalu berjalan kaki dari rumah ke sekolahnya. "Sejak 1989, saat saya jadi guru honor, setiap ke sekolah selalu jalan kaki," ujar Nana, kepada Republika, Rabu (20/5).

Sampai saat ini, kebiasaan jalan kaki tersebut masih dijalankan. Jadi, guru sederhana ini tak terpengaruh modernisasi. Meskipun sudah banyak kendaraan, Nana ke sekolah selalu berjalan kaki.

Nana menyeritakan, perjalanannya ke sekolah bisa menghabiskan waktu sejam. Sebab, jarak dari rumah ke sekolahnya mencapai 10 kilometer. Jarak 10 kilometer itu, merupakan jalan motong kompas (jalur alternatif).

Setiap hari, Nana harus menyebrangi Waduk Jatiluhur dengan perahu. Setelah itu, Nana berjalan kaki ke sekolah melintasi hutan belantara. Sehingga, sangat pantas bila setiap hari Nana selalu membawa golok dan kayu.

Tujuannya, untuk membabat rumput ilalang yang menghalangi jalannya. Serta, golok itu sebagai perisai untuk melindungi diri dari gigitan ular.

Nana mengaku, dirinya bukan tak punya sepeda atau sepeda motor. Melainkan, dia lebih suka berjalan kaki pulang pergi ke sekolah. Dengan alasan, supaya hidup lebih sehat.

"Kalau jalan, saya berkeringat. Hitung-hitung olahraga," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement