REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasca cuitan mantan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono terkait pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said soal sulitnya pemberantasan mafia migas di masa lalu, pihak Kementerian ESDM pun buka suara.
Diwakili oleh Kepala Pusat Komunikasi ESDM Dadan Kusdiana, Sudirman menyatakan pembubaran Petral merupakan murni tugas dan tanggung jawabnya sebagai Menteri ESDM, khususnya dalam perbaikan tata kelola migas.
"Menteri ESDM hanya berusaha menjalankan tugas dan tanggung jawabnya melakukan berbagai perbaikan dalam pengelolaan energi, termasuk sub sektor minyak dan gas," ujar Dadan melalui keterangan persnya, Selasa (19/5).
Selain itu, Dadan menambahkan, posisi sebagai menteri juga bertugas untuk mengkomunikasikan latar belakang suatu kebijakan dan langkah langkah pelaksanaan kebijakan adalah bagian dari tugas publik yang harus diemban seorang Menteri, termasuk dalam perbaikan tata kelola migas.
"Menteri ESDM bersyukur karena diskusi publik yang dilakukan bersama dengan Tim reformasi tata kelola migas membuka mata banyak pihak, bahwa banyak hal yang memang harus diperbaiki," ujarnya.
Dadan juga menegaskan pihaknya siap untuk berdiskusi lebih lanjut, terlebih untuk perbaikan tata kelola migas.
"Kami terbuka untuk berdiskusi dengan semua pihak untuk terus memperbaiki kebijakan pengelolaan energi dan sumber daya mineral demi memberi manfaat terbaik bagi rakyat," lanjutnya.