Ahad 17 May 2015 21:45 WIB

Cari Penyebab Kebakaran Pasar Lembang, Puslabfor Ambil Barang Bukti

Rep: c12/ Red: Bilal Ramadhan
 Warga melihat Pasar Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang hangus terbakar, Jumat (15/5).  (Republika/Edi Yusuf)
Warga melihat Pasar Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang hangus terbakar, Jumat (15/5). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Puslabfor Mabes Polri telah selesai melakukan pemeriksaan di Pasar Panorama Lembang pada Sabtu (16/5) kemarin. Mereka mengambil beberapa bukti dari tempat kejadian perkara (TKP) setelah pasar tersebut dipastikan aman untuk dimasuki.

Kapolres Cimahi AKBP Deddy Kusuma Bakti menuturkan, pihaknya bakal menunggu hasil pendalaman Puslabfor terhadap barang bukti yang diambilnya. Ia berharap hasil pengkajian tersebut bisa segera diperolehnya.

"Hasilnya ini untuk mengetahui penyebab kebakaran pasar dan bisa diketahui masyarakat," tutur Deddy belum lama ini.

Sejak Sabtu (16/5) kemarin, lokasi kebakaran di Pasar Panorama Lembang sudah bisa dimasuki. Saat itu juga, pedagang langsung merangsek masuk ke dalam pasar untuk mengecek kios. Namun, lanjut Deddy, pedagang pasar dilarang untuk menggunakan TKP sebagai tempat dagang. Selain itu, pedagang juga diminta waspada saat mengecek kondisi barang dagangan di kiosnya. "Kondisi bangunan pasar ini memang rapuh," lanjut dia.

Untuk selanjutnya, lanjut dia, penanganan pasar diserahkan kepada pihak pemerintah kabupaten. "Tindak lanjut kejadian ini sekarang ada di pemkab," kata dia.

Pasar Panorama Lembang, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, terbakar pada sekitar pukul 21.00 WIB, Kamis (14/5). Tidak ada korban dalam kebakaran tersebut, tapi kios yang berjumlah 848 kios di pasar tersebut hangus terbakar.

Api yang terus menjalar ke kios-kios lain di pasar tersebut dari malam hingga dini hari, itu berhasil dipadamkan baru pada sekitar pukul 05.00 WIB. Namun, hingga pukul 08.00 WIB, asap hitam yang tebal masih memenuhi Pasar Panorama Lembang sehingga seluruh warga masih dilarang untuk mendekati pasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement