REPUBLIKA.CO.ID, PESISIR SELATAN -- Lantamal II Padang siap mengamankan kawasan Mandeh untuk meminimalisi dan mengantisipasi tindakan pelanggaran hukum maupun masuknya orang-orang ilegal melalui wilayah pantai barat Sumatra. Sebab, dalam waktu dekat pemerintah akan menjadikan kawasan Mandeh yang terletak di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) sebagai daerah wisata bahari di Indonesia bagian barat.
"Kita berharap wilayah di pantai barat Sumatra, selain bebas pelanggaran hukum, juga bebas ilegal entry," kata Danlantamal II Padang, Dindin Kurniadi saat menghadiri Mandeh Joy Sailing 2015 dan Festival Mandeh, Sabtu (16/5).
Ia mengatakan, antisipasi terhadap tindak pidana baru selalu dilakukan. Yaitu dengan rutin melakuka patroli.
Dikatakannya, moto dikalangan di anglatan laut (AL) yaitu, tiada hari tanpa operasi di laut. Ia menuturkan, moto tersebut tidak semata-mata menjaga kedaulatan Indonesia, namun juga menegakkan hukum.
Selain itu, ujar Dindin, patroli juga dilaksanakan oleh Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Lanal) di jalur Sumatra, seperti Lanal Sibolga, Lanal Bengkulu, Lanal Nias.
"Pengamatan saya, tingkat pelanggaran bisa dikatakan minimal. Bukan berarti didiamkan, tetap kami jaga dan pelihara," tutur dia.
Namun, menurutnya belum perlu penambahan personil operasi laut. Sebab, kata dia, penambahan personil berhubungan dengan tingkat ekskalasi ancaman.
"Kita sebagai Pangkalan II Padang ini, salah satu tugasnya untuk melaksankan patroli terbatas," jelasnya menambahkan.