Sabtu 16 May 2015 10:15 WIB

Atasi Macet, AP II Tak Ingin Mobil Masuk Bandara Soekarno-Hatta

Rep: C18/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pesawat udara terpakir di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (19/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pesawat udara terpakir di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pintu masuk atau keluar bandara Soekarno-Hatta kerap dilanda kemacetan panjang. Untuk menghindari hal tersebut, Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi ingin mobil pengantar penumpang pesawat untuk tidak memasuki kawasan bandara.

Budi Karya Sumadi mengatakan rencananya Angkasa Pura II akan membangun sebuah hall atau kawasan parkir disekitar kawasan Bandara. Hal ini, terang Budi, dilakukan agar mobil atau taksi yang akan mengantarkan penumpang pesawat tidak memadati areal bandara.

"Jadi taksi dan mobil yang nganter gak perlu masuk bandara," terang Budi Karya Sumadi, Sabtu (16/5) di Tangerang.

Budi melanjutkan nantinya Angkasa Pura II akan bekerja sama dengan rest area untuk membangun hall atau area parkir tersebut. Lanjutnya, Angkasa Pura II nantinya akan menyiapkan bus untuk mengakomidir penumpang dari hall atau area parkir menuju bandara.

"Nanti akan kita siapkan Shuttle Bus," katanya.

Terkait Shuttle Bus, Angkasa Pura II sejak sekitar tiga pekan lalu telah mengaktifkan lima bus feeder yang bertugas mengantarkan penumpang ke terminal taksi di Rawa Bokor atau Pantai Indah Kapuk (PIK).

"Dari situ penumpang bandara bisa melanjutkan perjalanan menggunakan taksi," terang Senior General Manager Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta, Zulfahmi.

Zulfahmi mengatakan ada lima unit bus feeder taksi berkapasitas 25 kursi yang disediakan. Lanjutnya, bus tersebut tersedia gratis bagi semua penumpang di bandara.

Menurut Zulfahmi, hal ini merupakan salah satu upaya pengelola bandara untuk melayani transportasi yang terintegrasi dengan tujuan agar kemacetan di dalam bandara berkurang. Tambahnya, bus tersebut juga disediakan agar pengguna jasa tidak harus menunggu lama untuk mendapatkan taksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement