REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan menghadari acara Jambore Komunitas Juang Relawan Jokowi pada hari Sabtu (16/5) ini. Namun, kedatangan Jokowi dikabarkan diundur dari waktu yang sebelumnya telah direncanakan.
"Ada perubahan rencana kedatangan Presiden Jokowi, dari semula pukul 09.00 menjadi jam 14.00 WIB," kata salah satu Panitia Jambore Komunitas Juang Relawan Jokowi, Reinhard Parapat di Jakarta.
Ia mengatakan, Presiden dijadwalkan tiba di lokasi pada pukul 14.00 WIB. Kemudian rangkaian acara, kata dia, akan diawali pertemuan dengan perwakilan ketua umum atau ketua umum beberapa organisasi relawan Jokowi.
"Kemudian jam 14.30 WIB, Presiden Jokowi berjalan ke panggung rakyat, untuk menyapa relawan dengan pidato Presiden," katanya.
Kunjungan Jokowi akan diakhiri dengan mendatangi masing-masing tenda para Relawan Jokowi. Reinhard yang juga Ketua Umum Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) itu mengatakan Presiden Jokowi dijadwalkan akan berdiskusi dengan para relawan dalam acara tersebut.
Topik diskusi, kata dia, akan lebih banyak difokuskan pada konsolidasi dan penyelarasan langkah untuk mencapai amanat Trisaksi dan Nawacita. "Apalagi selama 6 bulan menjabat sebagai Presiden, Pak Jokowi belum melakukan konsolidasi dan bertatap muka langsung dengan para relawannya selama ini," katanya.
Untuk mengawal kinerja Jokowi, para relawan menggelar Jambore Komunitas Juang Relawan Jokowi di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta Timur pasa 15-17 Mei 2015. Acara itu bakal dihadiri 6.000 relawan Jokowi yang hadir dari berbagai organisasi atau perkumpulan pendukung Jokowi.
Jambore Komunitas Juang Relawan Jokowi itu sendiri bertujuan untuk mengkonsolidasikan langkah para relawan untuk mendukung Presiden Jokowi dalam menunaikan tugas besar dan mulia menjalankan Tri Sakti dan Nawacita.
Selain itu jambore ini akan dijadikan momentum strategis untuk merapatkan barisan, membangun kebersamaan, meletakkan kembali fundamen perjuangan, serta menegaskan kembali konsistensi para relawan untuk setia mengawal pemerintahan Jokowi-JK.
Reinhard menambahkan jambore ini adalah wadah konsolidasi relawan untuk merespon adanya upaya gerakan jalanan yang ingin menggerogoti kewibawaan pemerintah, sebut saja antara lain adanya sekumpulan begal yang sedang menjalankan agenda terselubung hendak memecah-belah soliditas berbagai elemen pendukung Jokowi sebagai jangkar utama pemerintahan ini.
Relawan juga sepakat bergandengan tangan bersama elemen formal pendukung Jokowi-JK untuk sama-sama mengawal jalannya pemerintahan beserta agenda-agenda kerakyatan hingga selesai pada tahun 2019. Ke depan relawan akan membangun komunikasi efektif dengan partai-partai penyokong pemerintahan.
"Jambore ini akan menghasilkan maklumat relawan sebagai bahan masukan yang akan diserahkan langsung kepada Presiden Jokowi," katanya.