REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin menyebut ada beberapa nama yang layak masuk dalam Kabinet Kerja bila Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet.
"Ada beberapa nama seperti Ichsanuddin Noorsy, Imam Prasodjo, Yudi Latief, Jimly Asshiddiqie, Faisal Basri, Busro Muqoddas atau Saldi Isra yang layak masuk dalam kabinet," kata Said Salahudin dihubungi, Kamis (15/5).
Menurut Said, Presiden Jokowi perlu menunjuk orang-orang baru yang lebih prospektif dan mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah untuk menggantikan menteri-menteri saat ini yang performanya kurang optimal.
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kebudayaan, Said menilai pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla memerlukan orang-orang seperti sosiolog Imam Prasodjo, budayawan Yudi Latief atau nama lain yang memiliki integritas dan keahlian di bidang tersebut.
"Presiden Jokowi bisa memilih Jimly Asshiddiqie atau orang lain yang setaraf dengan Jimly untuk menggantikan Tedjo (Menko Polhukam)," ujarnya.
Said mengatakan Jimly merupakan pendiri dan ketua pertama Mahkamah Konstitusi (MK) yang memiliki integritas tinggi dan mengerti betul persoalan politik negara, peraturan perundang-undangan serta masalah hukum dan keamanan yang sesuai dengan konstitusi.
"Kewibawaan lembaga Kepresidenan juga akan terangkat bila Jimly bisa duduk sebagai Menkopolhukam," katanya.
Said juga mengusulkan nama ekonom Faisal Basri untuk menggantikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said atau Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
"Presiden Jokowi perlu figur yang memiliki komitmen tinggi untuk melindungi sumber daya alam dan mineral guna dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat. Faisal Basri, atau nama-nama lain yang lebih mementingkan keejahteraan rakyat daripada kepentingan bangsa lain, tepat menjadi Menteri ESDM atau Menteri BUMN," tuturnya.
Sedangkan nama-nama seperti Busro Muqoddas atau Saldi Isra bisa menggantikan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly.