REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan pemindahan pedagang di Pasar Johar ke tempat relokasi di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah setempat setelah Lebaran 2015.
"Tadinya, Pemerintah Kota Semarang menargetkan semua pedagang (Pasar Johar) pindah ke kawasan MAJT paling lambat satu hari sebelum Ramadhan," katanya, saat meninjau Pasar Johar Semarang, Kamis (14/5).
Pada kesempatan itu, Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi melakukan dialog dengan para pedagang dan perwakilan kelompok pedagang Pasar Johar untuk membahas rencana pembangunan tempat relokasi pedagang.
Hendi mengatakan para pedagang ternyata menginginkan selama Ramadhan sampai Lebaran tahun ini untuk berjualan di tempat-tempat darurat yang disiapkan, sembari menunggu pembangunan di MAJT rampung.
"Rencananya, pembangunan tempat relokasi di kawasan MAJT dikebut selama 1-1,5 bulan. Namun, pedagang menginginkan agar saat Lebaran masih berjualan di sini (sekitar Pasar Johar)," katanya.
Sementara untuk tempat relokasi yang dibangun secara semi-permanen di kawasan MAJT, ia mengatakan pedagang tidak perlu khawatir kesulitan mendapatkan konsumen setelah pindah ke kawasan MAJT Semarang.
"Data dari Dinas Pasar, semua pedagang Pasar Johar dapat 'plotting' di sana (MAJT, red.). Kami siapkan listrik, tempat parkir, sampai rute angkutan kota (angkot) sampai ke lokasi," katanya.
Di tempat relokasi yang dibangun di MAJT Semarang, Hendi mengatakan akan menyiapkan setidaknya 4.917 petak untuk menampung para pedagang Pasar Johar yang menjadi korban kebakaran pasar.