REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Nunung Nurhayati (41 tahun), warga Kampung/Desa Cimahi RT 10/04, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, selama setahun terakhir hidup dalam penderitaan. Apa pasalnya? Ibu dua anak ini, menderita kanker payudara. Parahnya lagi, ibu yang pernah bekerja di pabrik tersebut, kini dalam kondisi hamil tua.
Haerudin (50 tahun), suami pasien, mengatakan, isterinya itu diketahui menderita kanker payudara sejak setahun lalu. Awalnya, ada benjolan sebesar biji kelereng di payudara sebelah kiri. Karena khawatir, keluarga membawa Nunung ke RS Bakti Husada Purwakarta.
"Di rumah sakit itu, isteri saya di operasi. Benjolannya diangkat," ujar Haerudin, kepada Republika Kamis (14/5).
Akan tetapi, enam bulan setelah di operasi ternyata kanker payudara Nunung semakin parah. Bekas operasinya, malah menjadi luka. Karena itu, keluarga lalu membawa Nunung ke RSUD Bayu Asih. Tapi, di rumah sakit pemerintah itu, Nunung hanya diperiksa alakadarnya di UGD.
Setelah itu, petugas setempat mengatakan Nunung tak bisa dirawat. Dengan alasan, kamarnya tidak ada. Kemudian, Nunung dirujuk ke RS Rama Hadi Purwakarta. Ternyata, di rumah sakit swasta itu Nunung juga tak mendapat perawatan yang baik.
Bahkan, ibu hamil itu justru dirujuk ke RSHS Bandung. Di rumah sakit provinsi tersebut, Nunung dirawat selama tiga hari. Tetapi, tidak ada perawatan khusus. Akibatnya, keluarga kemudian membawa pulang Nunung.
Namun, sejak saat itu penyakit Nunung tak kunjung di obati. Sampai, saat ini kanker tersebut terus menggerogoti payudara ibu tersebut. Bahkan, kondisinya sekarang sangat parah. Sebab, sejak sepekan terakhir Nunung sudah tak bisa makan.
"Isteri saya, hanya bisa menangis menahan sakit. Selain itu, sudah tak bisa makan," ujarnya.
Beruntung, kepala desa dan bidan setempat cepat tanggap. Nunung kemudian, di infus oleh bidan. Sedangkan, kepala desa langsung koordinasi dengan bupati. Sehingga, Bupati Dedi langsung instruksikan supaya Nunung segera di bawa ke RSU Siloam.
Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengaku, pihaknya langsung merespon laporan dari kepala desa tersebut. Kemudian, ditindaklanjuti dengan mengirimkan ambulans untuk menjemput pasien. Pasien, lalu segera dibawa ke RSU Siloam.
"Karena melihat kondisi pasien sudah parah, maka kami langsung membawa ke RS," ujar Dedi.
Akan tetapi, lanjut Dedi, pihaknya menginstruksikan supaya penanganan prioritasnya yaitu bayi yang di kandung. Jadi, Ny Nunung itu akan di operasi ceasar untuk menyelamatkan bayinya. Sebab, kalau tak diselamatkan sekarang, penderitaan Ny Nunung akan semakin parah.
Untuk biayanya, Dedi mengaku, akan ditanggung dari dana pribadi. Terutama, untuk operasi caesarnya. Pasalnya, penanganan terhadap Ny Nunung harus cepat. Sebab, kondisinya sangat parah.
"Biayanya akan ditanggung oleh saya. Kalau mengandalkan APBD, prosesnya lama. Padahal, kasus ini sudah sangat urgent," jelas Dedi.