Kamis 14 May 2015 04:45 WIB

Petral Dibubarkan, Faisal Basri: Perlu Audit Forensik dan Investigasi

Rep: c85/ Red: Taufik Rachman
Faisal Basri
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Faisal Basri

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pemerintah secara resmi memutuskan pembubaran Pertamina Energy Trading Limited atau Petral. Selama satu tahu ke depan, proses likuidasi Petral dan anak perusahannya akan diurus, ditambah dilakukan audit investigasi.

Menanggapi hal ini, mantan ketua tim reformasi tata kelola migas, Faisal Basri mengaku bahwa tindakan pemerintah melebihi ekspektasinya. Faisal menyebut, dia tidak menyangka kalau dua anak perusahaan Petral, Pertamina Energy Service (PES) dan Zambesi juga turut dilikuidasi.

"Yang jelas didengar dan dituntaskan itu penataan pengadaan minyak yang kita inginkan efisien, kemudian dibuat rambunya agar tidak mudah bagi pemburu rente untuk masuk. Yang dilakukan pemerintah itu melebihi ekspektasi kami. Setahu saya yang dibubarkan itu bukan hanya Petral, tapi juga PES dan Zambesi," jelas Faisal usai konferensi pers terkait pembubaran tim anti mafia migas, Rabu (13/5).

Selain itu, Faisal juga meminta agar Petral dilakukan audit forensik dan investigasi. Faisal merasa hanya dengan pembubaran saja tidak cukup. Dia meminta agar audit dilakukan untuk benar-benar menghentikan praktik para mafia migas.

"Kami mengusulkan Petral diaudit investigasi lalu diaudit forensik dalam rangka membongkar praktik-praktik mafia migas. Agar tidak menjadi dongeng," ujar Faisal.

Menanggapi hal itu, Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan pihaknya memang juga akan melakukan audit forensik terhadap anak usaha Pertamina tersebut. "Audit forensik dulu baru investigasi, sekarang sedang dicari auditornya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement