REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Antropologi di Universitas Padjadjaran, Bandung, Dede Mulyanto mengungkapkan Indonesia termasuk Negara dengan korban pedofilia tertinggi di Asia. Keadaan itu, lanjut dia, disebabkan karena kurangnya pengawasan orang tua.

“Itu kan di Bali di Lombok banyak turis-turis yang datang bukan hanya untuk menonton gelembung air di pantai kuta, melainkan untuk mencari korban pedofilia,” kata dia kepada Republika, Selasa (12/05).

Dede mengatakan, turis asing tersebut mencari korban pedofilia berdasarkan informasi yang didapatkannya dari mulut ke mulut. Kemudian, mereka memberitahukan kepada orang yang dikenalnya sehingga terbentuk lah sebuah jejaring.

“Begitu pun dalam kasus prostitusi artis. Jadi menjalar dari orang yang dikenal ke orang yang dikenal berikutnya dan seterusnya,” tambah dia.

Sebelumnya, RA mucikari yang memasok perempuan tarif atas ditangkap oleh Polres Jaksel di sebuah hotel bintang lima. Ia ditangkap bersama seorang artis berinisial AA. Keduanya tertangkap melakukan praktik prostitusi.

Bedanya, praktik ini mematok harga yang fantastis. RA juga menyediakan perempuan dengan jaminan kelas atas, seperti artis AA bertarif Rp 80 juta-200 juta sekali short time (3 jam). Konsumen RA pun tak hanya orang berduit di Jakarta saja tetapi hingga mancanegara.

Ikuti Whatsapp Channel Republika