REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Menyusul kelangkaan gas LPG tabung melon yang terjadi di sebagian wilayah Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, pihak Pertamina menggelar operasi pasar (OP) gas elpiji di wilayah kecamatan ini.
Namun pelaksanaan OP yang digelar Selasa (12/5) pagi ini ditengarai tidak optimal. Karena tidak banyak warga yang memanfaatkan OP untuk membeli gas LPG bersubsidi dengan harga Rp 15.500 per tabung ini.
Sejumlah warga mengaku, ketentuan satu KTP hanya boleh membeli satu tabung isi 3 kilogram ini membuat warga kecewa. Karena tidak didahului dengan sosialisasi.
“Sudah jauh- jauh datang dari Tompogunung, Desa Kalongan dengan harapan segera mendapatkan gas, ternyata harus balik lagi ke rumah akibat tak membawa KTP,” ungkap Musri’ah (39).
Ia juga mengaku, sudah satu bulan terakhir gas LPG 3 kilogram sulit didapat di lingkungannya. Kalaupun ada harga ecerannya mampu menembus Rp 19.000 hingga Rp 20.000 per tabung.
Sehingga warga terpaksa harus mencari di gas LPG ini sampai ke pengecer- pengecer yang ada diluar Desa Kalongan, agar bisa memasak untuk keperluan keluarga. "Sebenarnya kita ini berharap gas LPG bersubsidi untuk rumah tangga ini selalu tersedia, sebab kalau sampai langka akan menyulitkan usaha warungnya,” tambah Musri’ah.
Sementara itu, Sales Eksekutif Pertamina, Dany Hamdani yang dikonfirmasi di lokasi OP LPG ini mengakui, ketentuan pembatasan satu KTP satu tabung ini untuk mengantisipasi penyalahgunaan kesempatan.
Pihaknya, lanjut Dany, menggelar OP dengan sasaran rumah tangga. OP ini digelar setelah ada informasi di Kecamatan Ungaran Timur terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.
Selain itu, harga gas LPG konsumsi rumah tangga di tingkat pengecer yang ada di Kecamatan Ungaran Timur ini sudah menembus angka Rp 19.000 per tabung. “Kami mendapat informasi, warga maupun pengecer kesulitan mendapatkan gas 3 kilogram. Sehingga kami melakukan operasi pasar di sekitar Kecamatan Ungaran Timur ini,” tambahnya.
Dalam OP tersebut, pertamina bekerjasama dengan agen gas Elpiji di wilayah Ungaran, Kabupaten Semarang. Sebanyak 560 tabung gas disediakan bagi warga Kecamatan Ungaran Timur.
Ia berharap, upaya ini mampu mengatasi persoalan kelangkaan elpiji yang ada di wilayah kecamatan Ungaran Timur ini. “Makanya OP ini difokuskan bagi pembeli rumah tangga,” lanjutnya.
Kades Leyangan, Kecamatan Ungaran Timur, Ari Susanto juga mengakui, warganya kesulitan mendapatkan gas. Kondisi ini sudah berlangsung sejak awal bulan Mei lalu. Ia menduga kelangkaan ini banyak dipengaruhi rencana kenaikan harga Rp 3 kilogram tersebut. “Sayangnya, OP yang dilakukan pertamina seperti tidak optimal,” katanya.