REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Pelajar merupakan ujung tombak perubahan peradaban. Ini ditegaskan Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia (PII) Wilayah Jawa Barat Aris Darussalam di Bandung (Selasa 12/5). Menurutnya, ada banyak harapan baik tersirat maupun tersurat yang dititipkan masyarakat kepada pelajar. Karena kegiatan belajar yang dijalani oleh pelajar secara umum dibayangkan akan menghasilkan manusia-manusia berkualitas secara intelektual dan sosial.
Karena itu dikatakan Aris, pelajar harus mempunyai satu budaya yang bermanfaat bagi masyarakat tidak hanya dirinya. ‘’Kebermanfaatan ini dapat ditempuh lewat berbagai cara.Salah satunya adalah dengan memiliki daya tangkap terhadap persoalan sosial dan kritis dalam menanggapi fenomena yang ada. Sehingga para pelajar akan mempunyai produktivitas yang menyentuh ranah kemasyarakatan dan itu menghasilkan suatu perubahan yang positif,’’ paparnya.
Menurut Aris, produktivitas pelajar dalam memberikan kritik terhadap kehidupan sosialnya dapat diasah lewat kemampuan menulis. Pelajar harus mampu menyampaikan ide pemikirannya secara baik dan benar.‘’Kegiatan menulis merupakan usaha sederhana yang sesungguhnya bisa dilakukan oleh siapapun, terutama pelajar sebagai ujung tombak perubahan peradaban. Dalam hal ini, sekolah merupakan lembaga dan lokasi yang strategis untuk mengembangkan kemampuan kepenulisan pelajar,’’ ungkapnya. Salah satunya menurut Aris melalui Mading (Majalah Dinding)
Untuk itu PII bersama Republika menggelar pelatihan menulis dan pelatihan jurnalistik. Para pelajar memerlukan pengenalan mengenai dasar-dasar jurnalistik yang baik dan benar. Agar mereka mampu lebih produktif dalam hal kepenulisan dan pengelolaan mading yang dilakukan tidak hanya sekedar mempraktekkan warisan dari pengelola-pengelola sebelumnya. ‘’Diharapkan pelajar memiliki kemampuan membidik secara tepat hal-hal apa saja yang seharusnya ada dalam mading agar mading dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu sebagai ruang berkarya, media komunikasi dan informasi,’’ papar Sekum PII Jabar, Rhomadhon.
Menurut Romadhon, melalui program-program terbaiknya, Pelajar Islam Indonesia (PII) senantiasa berupaya untuk mencetak sosok seorang pelajar Muslim, cendekia, dan pemimpin. Memaknai dan menginternalisasikan nilai-nilai keislaman dalam diri dan kehidupannya, memperluas wawasan dan keilmuannya serta menumbuhkembangkan sifat kepemimpinan dalam dirinya. ‘’Bertanggungjawab, berani mengambil keputusan, membela dan memantulkan nilai-nilai kebenaran, menginspirasi orang-orang sekitarnya untuk terus berbuat baik,’’ ungkapnya.
Pelatihan Jurnalistik ini digelar dua hari, yaitu Kamis dan Jumat (14-15/5) di Gedung Sekolah MI Assalafiyah, Batu Jajar Kabupaten Bandung Barat. Pelatihan ini akan diikuti sekitar 200 pelajar dari wilayah Priangan Tengah. Yaitu Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bandung serta Kota Cimahi. Dikatakan Rhomadhon, ini merupakan tahap pertama pelaksanaan. Selanjutnya akan digelar bertutur-turut di wilayah