Selasa 12 May 2015 08:32 WIB

Ramadhan Pohan: Kongres Demokrat Tandingan Wacana Liar

Rep: C08/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan.
Foto: Republika/Wihdan H
Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan menyayangkan adanya wacana dari oknum yang ingin memecah belah Partai Demokrat dengan meluncurkan wacana kongres tandingan. Ramadhan menyebut hal ini sebagai wacana liar dan harus dihentikan karena mencoreng marwah partai.

“Kongres Tandingan itu Wacana Liar. Entah siapa aktor dan dalangnya.  Ini harus dihentikan. Itu mencoreng marwah PD. Kalau ada kongres yang bukan digelar oleh DPP itu ilegal,” kata mantan wakil ketua Komisi I DPR tersebut melalui siaran pers kepada ROL, Selasa (12/5).

Ramadhan menambahkan, Kongres ke-IV partai berlambang mercy itu adalah momentum perjuangan untuk mengembalikan masa kejayaan yang pernah diraih pada Pemilu 2009 lalu. untuk itu, kesolidan kata Ramadhan perlu ditingkatkan karena membutuhkan stretegi apik untuk menghadapi Pemilu 2019 nanti.

Karena itu, mayoritas kader saat ini merapatkan barisan di bawah komando Susilo Bambang Yudhoyono yang hingga saat ini masih dianggap sebagai kader terbaik partai dan akan dipercaya untuk memimpin Demokrat lagi untuk lima tahun ke depan.

Ramadhan juga menyayangkan adanya isu pemecatan dan pengangkatan besar-besaran jelang pelaksanan Kongres ke IV Partai Demokrat. Nyatanya kata dia adalah seumlah Plt sudah ada sejak era Kongres Luar Biasa sebelum Demokrat kembali dipimpin oleh SBY. Sebab beberapa pimpinan DPD dan DPC adanya yang wafat, memundurkan diri atau terlibat dala masalah hukum.

“Tak benar juga terjadi pemecatan dan PLT besar-besaran. Kami hanya tahu lewat media, itupun karena jelang Kongres. Makanya, ada apa ini?” ujar Ramadhan.

Seperti diketahui sejulah mantan ketua DPC yang dinonaktifkan dari jabatannya mengaku diperlakukan semena-mena dan menuntut hak suara di dalam kongres. Kelompok yang mengatasnamakan Kaukus Penyelamat Partai Demokrat (KPPD) tersebur dimotori mantan ketua DPC Demokrat Kota Pasuruan Dandy Kukuh dan mantan ketua DPC Demokrat Nganjuk M Basuki.

Mereka menyebut pemberhentian dari posisi mereka sebagai ketua DPC tidak beralasan dan tidak prosedural. Salah satunya karena surat pemberhentian ditandatangani Ketua Harian Demokrat Syarief Hasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement