Senin 11 May 2015 22:48 WIB

Bupati: Prostitusi Online Marak Akibat Konsumerisme

Prostitusi Online.    (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Prostitusi Online. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi turut bicara soal prostitusi online yang belakangan marak terjadi. Menurutnya hal tersebut akibat tingginya gaya hidup dan sifat konsumerisme yang melanda masyarakat. 

"Anak-anak dan kalangan remaja harus memiliki benteng yang kuat agar tidak kebablasan dalam pergaulan," katanya di Purwakarta, Senin.

Ia mengaku prihatin atas maraknya layanan prostitusi "online" tersebut. Karena itu, ia mengingatkan agar para orang tua menguatkan benteng anaknya agar tidak terjebak dalam pergaulan bebas.

Dikatakannya, benteng yang perlu diperkuat bagi anak-anak dan remaja ialah pendidikan agama, pendidikan rumah dan pendidikan sekolah. Menurut dia, agama mesti menjadi pondasi dalam setiap kehidupan masyarakat. Pendidikan rumah juga cukup penting untuk meningkatkan mental anak-anak.

Ia menilai, selama ini pembelajaran di sekolah hanya untuk meningkatkan intelektual siswa. Padahal, anak-anak sudah harus diberi pelajaran mengenai kecakapan emosional dan nilai-nilai kehidupan.

Dedi mengatakan, banyaknya kasus kenakalan kalangan pelajar menandakan kalau pola pendidikan saat ini kurang efektif. Karena itu, disarankan agar sistem pendidikan di Indonesia perlu diubah.

Sementara itu, kasus prostitusi "online" biasanya memanfaatkan media sosial sebagai sarana pemasaran atau promosi para pekerja seks komersial.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement