REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Psikologi Universitas Nasional (UNAS) FISIP Yayu Sriwartini menyeut prostitusi online akan terus berjaya. Penyebabnya adalah dunia teknologi yang akan terus berkembang dengan pesat.

Terkait dengan prostitusi online yang sudah terkuak, keadaaan tersebut, kata dia, sebenarnya secara tidak langsung membuat para pelaku untuk tenang sementara.

“Para pelaku ini akan mencari cara dan strategi dahulu, lebih berhati-hati supaya mereka tidak ketahuan,” ujar Yayu kepada ROL, Senin (11/5).

Dosen psikologi di jurusan Komunikasi UNAS ini juga memprediksi kemungkinan akan ada cara yang lebih canggih lagi daripada yang sudah terjadi saat ini.

“Dibutuhkan pemikiran yang matang untuk menangani kasus ini,” kata Yayu.

Pihak aparat kepolisian dan ahli Informasi Teknologi (IT), menurut Yayu, harus lebih canggih dan mendahului para pelaku prostitusi online. “Misalnya, membuat perangkat deteksi untuk prostitusi online,” kata Yayu.

Yayu menyarankan harus ada aturan-aturan tertentu untuk membatasi penggunaan internet. Namun hal ini  sangat sulit karena akses yang mudah. “Di internet banyak orang bisa menggunakan berbagai akun dengan nama yang disamarkan,” kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika