Senin 11 May 2015 19:58 WIB
Prostitusi Artis

Prostitusi Online Marak, Ciri Masyarakat Galau

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Agung Sasongko
Prostitusi Online.    (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Prostitusi Online. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta, Jabar, Dedi Mulyadi, prihatin dengan maraknya layanan prostitusi online. Maraknya layanan ini, ditenggarai akibat masyarakat Indonesia memasuki tahap 'galau'. Galau akibat gaya hidup dan sifat konsumerisme.

"Makanya, harus ada benteng, supaya anak-anak kita tidak semakin kebablasan," ujar Dedi, kepada ROL, Senin (11/5).

Bentengnya yakni, pendidikan agama, pendidikan rumah, dan pendidikan sekolah. Agama harus jadi pondasi setiap kehidupan masyarakat. Pendidikan rumah sangat penting untuk meningkatkan mental anak-anak.

"Apa saja pendidikan rumah itu? Seperti, pendidikan yang disesuaikan dengan pribadi masing-masing anak. Anak laki-laki, ajarkan kembali soal bercocok tanam, menggembala hewan ternak, atau ajarkan soal minat dan bakatnya," ujarnya.

Begitu juga dengan anak perempuan. Mereka, harus di beri kesibukan yang nyata. Seperti, memasak, menenun, menjahit. Begitu juga dengan sekolah, sudah saatnya anak-anak dijejali dengan nilai-nilai kehidupan. Bukan, nilai yang berbentuk angka untuk mengisi buku rapot.

"Sudah saatnya, kembalikan pendidikan yang sesungguhnya pada anak-anak. Jangan, biarkan anak di beri harapan palsu soal duniawi," ujar Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement