REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto mengatakan bahwa hingga saat ini Indonesia masih belum perlu mengimpor beras. Stok beras disebut cukup meski menyusul bulan puasa dan Lebaran Juli mendatang.
"Sampai hari ini kebijakannya tidak impor beras. Kalau ada keharusan untuk itu nanti akan membutuhkan pertimbangan yang cukup dalam dan serius dan disampaikan bulog, kementerian perdagangan, dan kementerian perekonomian," ujar Andi, Senin (11/5).
Menurut Andi, mengenai impor beras sudah ada inpres untuk penetapan gabah dan beras dimana salah satu ayatnya sudah dimunculkan antisipasi jika itu harus dilakukan. Namun, tegasnya, hingga saat ini masih belum perlu mengimpor beras.
"Sampai hari ini, arahan presiden tetap sama, tidak ada impor beras," ujar Andi.
Andi menambahkan, kebijakan tersebut karena sekarang masih dalam proses panen raya, jadi laporannya masih terus diperbaharui. "Kira-kira sampai akhir bulan ini untuk tahu ketersediaan stok dalam mengantisipasi puasa dan lebaran," kata Andi.
Sebelumnya pada kunjungan kerja ke Maluku, Kamis (7/5), Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dirinya ingin Indonesia dapat swasembada beras. Maka dari itu, segala cara dilakukan supaya tidak perlu impor beras dari tetangga.