Senin 11 May 2015 15:40 WIB
Prostitusi Artis

'Artis Pelaku Prostitusi Perlu Jalani Rehabilitasi Sosial'

Rep: C36/ Red: Djibril Muhammad
Prostitusi online terkait tuntutan gaya hidup.
Foto: Antara
Prostitusi online terkait tuntutan gaya hidup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sosiolog sekaligus Wakil Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar mengatakan para artis yang terlibat prostitusi harus menjalani rehabilitasi sosial. Pendekatan psikologis dan spiritual mesti diterapkan dalam proses rehabilitasi tersebut.

"Semua yang terlibat prostitusi memang mestinya menjalani rehabilitasi sosial, tetapi pendekatan yang digunakan harus pas. Pelaku prostitusi dari kalangan non-artis lebih pas menggunakan pendekatan ekonomi, karena faktor tersebut yang mendorong mereka terlibat prostitusi. Sementara kalangan artis sebaiknya disadarkan dengan pendekatan spiritual dan psikologis," ujar Musni saat dihubungi ROL, Senin (11/5).

Dua pendekatan itu dinilai relevan karena faktor pemenuhan gaya hidup lebih banyak melatarbelakangi keterlibatan artis dalam dunia prostitusi. Menurut Musni, pada dasarnya, seorang artis bukanlah individu yang kekurangan materi.

"Artis punya pekerjaan, punya penghasilan tetap yang cukup. Hanya karena tuntutan pergaulan gaya hidup mereka jauh lebih konsumtif daripada sebelumnya. Inilah yang sering menjerumuskan mereka kepada prostitusi," kata dia.

Jika sudah terjaring operasi, lanjut Musni, pihak terkait perlu memberikan serangkaian terapi sosial yang mengedepankan pendekatan psikologis dan agama secara kontinyu. Dengan pendekatan spiritual tersebut, diharapkan artis dapat disadarkan untuk kembali berkarya di jalur yang benar.

"Mereka sebaiknya diajak berkomunikasi dari hati ke hati. Pelan-pelan dibawa keluar dari lingkungan hedonis dan kembali diarahkan untuk menjadi artis yang benar-benar berkarya. Pendekatan agama juga penting dilakukan," kata Musni.

Rehabilitasi sosial juga perlu dilakukan kepada mucikari artis. Kepada mereka, tutur Musni, sebaiknya benar-benar ditekankan untuk membuka bisnis di jalur yang tidak melanggar hukum.

"Masih banyak peluang bisnis lain yang bisa digeluti para mucikari ini. Selain diberi hukuman, sebaiknya para mucikari diarahkan untuk menekuni berbagai usaha yang bermanfaat," kata Musni menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement