REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pemerintah Indonesia fokus pada pengembangan keterampilan wirausaha buruh migran di luar negeri agar lebih mandiri. Intinya, kata Konsulat Jenderal (Konjen) RI untuk Hong Kong dan Makau Chalief Akbar, pemerintah ingin buruh migran ini berubah menjadi majikan setelah kembali ke Tanah Air.
Berbagai pelatihan wirasusaha pun digelar untuk mendukung tujuan ini, baik yang dibuat Konjen maupun pihak swasta. "Ada 170 ribu WNI di Hong Kong, belum termasuk Makau yang antusias mengikuti program pelatihan wirausaha," kata Chalief di Hong Kong, Ahad (10/5).
Ia menjelaskan Konjen RI menyambut baik program yang digelar Bank Mandiri bertahuk Mandiri Sahabatku. pada program ini, kata Chalief, ada kelas kecantikan, bahasa, memasak, menjahit, dan keuangan.
Nantinya, para buruh migran ini bisa kembali ke Hong Kong bukan sebagai pekerja lagi, tetapi menjadi turis. Chalief menegaskan semua program ini digelar secara gratis termasuk yang dilakukan BUMN seperti Bank Mandiri.
Konjen RI di Hong Kong juga memiliki program untuk meningkatkan pendidikan formal TKW. Ada program kejar paket B dan C. Yang belum lulus SMP dan SMA, kata Chalief, bisa ikut datang.