Sabtu 09 May 2015 16:08 WIB

Ekspor Ikan di Bali Tembus 9,80 Juta Dolar

Panorama di Bali, ilustrasi
Panorama di Bali, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bali menghasilkan devisa dari ekspor ikan dan udang sebesar 9,80 juta dolar AS selama bulan Maret 2015. Angka ini meningkat 28,55 persen dibandingkan bulan sebelumnya (Februari 2015) yang tercatat 7,63 juta dolar AS.

"Perolehan devisa tersebut juga meningkat 28,38 persen jika dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya hanya 7,64 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panasunan Siregar, Sabtu (9/5).

Ia mengatakan, ekspor ikan dan udang itu mampu memberikan kontribusi sebesar 19,42 persen dari total nilai ekspor Bali yang mencapai 50,51 juta dolar AS selama bulan Maret 2015. Ini meningkat 23,43 persen dibandingkan bulan Februari 2015 hanya 40,92 juta dolar AS.

Ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas utama ekspor Pulau Dewata, disamping produk pakaian bukan rajutan, perhiasan (permata), produk dari kayu dan perabot serta penerangan rumah.

Panasunan menambahkan, ikan dan udang yang dikapalkan dari Bali paling banyak menembus pasaran Jepang yang menyerap 31,66 persen, menyusul Amerika Serikat 19,54 persen dan Singapura 0,81 persen. Selain itu juga menembus pasaran Australia 7,55 persen, Hong Kong 6,41 persen, Perancis 0,82 persen, Spanyol 3,67 persen, Yunani 0,01 persen, Inggris 0,52 persen dan Belanda 0,22 persen.

Pemerintah Provinsi Bali memacu pembangunan bidang kelautan dan perikanan antara lain memberikan bantuan mesin tempel kepada para nelayan. Bantuan diberikan sebagai upaya meningkatkan hasil tangkapan.

Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali Made Gunaja, Bali memiliki potensi perikanan tangkap cukup tinggi, namun cukup sulit meningkatkan produksi karena masih kurangnya sarana tangkap para nelayan. Potensi perikanan tangkap di Bali setiap tahunnya sekitar 147 ribu ton, pada tahun 2014 hasil tangkapan baru mencapai 108 ribu ton.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement