Sabtu 09 May 2015 13:51 WIB

Kinerja Menteri Susi Sudah Bagus, Tapi...

Rep: c37/ Red: Satya Festiani
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti memberikan keterangan tentang kasus perbudakan abk asing PT Pusaka Benjina Resources (PBR), Benjina, Maluku di Kantor Kementerian KKP, Jakarta, Rabu (8/4).
Foto: Antara/ Wahyu Putro A
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti memberikan keterangan tentang kasus perbudakan abk asing PT Pusaka Benjina Resources (PBR), Benjina, Maluku di Kantor Kementerian KKP, Jakarta, Rabu (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI-P Rokhmin Dahuri mengomentari kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Menurutnya, kebijakan yang dicanangkan oleh Susi sudah bagus, namun masih belum terlihat berdampak pada kesejahteraan nelayan.

"Kalau dari sisi lingkungan sudah bagus. Insyaallah kalau nelayan kita mampu memaksimalkan sumber daya ikan di laut, laut yang selama ini dicuri nelayan asing, itu illegal fishing pun bisa secara otomatis bisa tertanggulangi," ujar Rokhmin pada diskusi Menanti Sabda Reshuffle di Warung Daun, Cikini, Sabtu (9/5).

Menteri Kelautan dan Perikanan era Megawati ini menyebutkan dalam mengatasi masalah Illegal Fishing memang aspek keamanan yang menjadi hal utama, sehingga TNI dan Kepolisian harus dilibatkan. Selain itu, nelayan Indonesia yang sudah modern dan bisa bersaing dengan asing untuk menangkap ikan di laut hanya sekitar satu persen saja, sehingga faktor kesejahteraan nelayan pun sangat penting.   

"Jadi faktor utama yang wajib digenjot adalah bagaimana kesejahteraan nelayan, bagaimana dia punya kapal teknologi tinggi yang tetap melihat lingkungan. Kalau itu yang dilakukan, dengan satu kali pukul dua tujuan akan tercapai,"imbuhnya.

Menurutnya, peningkatan kesejahteraan nelayan tersebut akan menaikkan daya saing nelayan dengan kapal asing sehingga illegal fishing tidak akan ada lagi, dan nelayan makin sejahtera.

"Pengolahan industri perikanan juga menjadi tidak gulung tikar karena bahan bakunya ada," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement