Jumat 08 May 2015 13:55 WIB

Dorongan Reshuffle Bukti Publik Kecewa

Kabinet Kerja
Foto: AP
Kabinet Kerja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Setara Institute Hendardi mengatakan dorongan adanya perombakan atau reshuffle terhadap Kabinet Kerja dari berbagai pihak adalah bukti kekecewaan publik pada enam bulan pertama pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Meskipun reshuffle juga bisa saja menjadi penanda kulminasi kontestasi politik partai-partai, khususnya partai pendukung pemerintahan, untuk berebut jabatan," kata Hendardi, Jumat (8/5).

Menurut Hendardi, aspirasi adanya perombakan kabinet juga muncul karena adanya fakta sejumlah menteri yang tidak menunjukan prestasi memuaskan.

Karena itu, daripada memperpanjang daftar kekecewaan, Hendardi mengatakan perombakan kabinet merupakan salah satu alternatif untuk mengonsolidasikan kekuatan politik dan meningkatkan kinerja pemerintah.

"Namun, 'reshuffle' bukan obat penawar segalanya. Bila kepemimpinan Jokowi tidak berubah, maka 'reshuffle' juga akan sia-sia dan tidak akan mampu meningkatkan kinerja pemerintah," tuturnya.

Hendardi mengemukakan salah satu penyebab rendahnya kinerja pemerintahan yang perlu diingat adalah kepemimpinan Jokowi yang lemah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement