Jumat 08 May 2015 00:33 WIB

Menteri Marwan: Komoditas Unggulan Percepat Pengentasan Daerah Tertinggal

Rep: C38/ Red: Ani Nursalikah
Pembangunan infrastruktur menjadi masalah serius yang perlu dilakukan di daerah tertinggal di Kabupaten Solok.
Foto: Antara
Pembangunan infrastruktur menjadi masalah serius yang perlu dilakukan di daerah tertinggal di Kabupaten Solok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar terus melakukan terobosan untuk mempercepat pengentasan daerah tertinggal. Salah satunya, melalui pengembangan komoditas unggulan berbasis sumber daya lokal.

“Setiap daerah, termasuk daerah tertinggal pasti memiliki komoditas unggulan,” ujar Marwan di Jakarta, dalam sebuah rilis yang diterima Republika, Kamis (7/5).

Ia mendorong pemerintah kabupaten daerah tertinggal mengembangkan komoditas unggulan dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal yang tersedia. Potensi komoditasnya disesuaikan dengan kondisi geografis daerah masing-masing.

“Negeri kita kaya akan berbagai macam sumber daya alam, baik sektor agraris maupun maritim. Kita harus kembangkan produk yang layak menjadi komoditas unggulan daerah. Produk yang bernilai jual tinggi serta memberikan nilai tambah bagi ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Ia menuturkan, komoditas unggulan ini harus memperhatikan beberapa faktor, seperti ketersediaan bahan baku, jumlah produksi, kualitas produk dan kemasan yang menarik.

“Unsur keunikan lokal akan menjadi daya saing produk yang memberikan nilai jual tinggi. Apalagi, sekarang tren konsumsi masyarakat sangat menghargai unsur kreativitas. Nilai tambah produk akan naik jika ada unsur keunikan atau kekhasan daerah,” ujar Marwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement