REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sejumlah menteri dinilai memiliki kinerja kurang memuaskan, berdasarkan sebuah survei beberapa waktu lalu. Isu resuffle kabinet pun muncul, dengan mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengganti menteri yang berkinerja di bawah target.
Menanggapi isu ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menanggapi dengan enteng. Dia menilai, yang berhak menilai kinerjanya baik atau tidak adalah Presiden, bukan bisikan dari mana pun.
"Yang nilai saya perform, saya atau bukan? Itu atasan saya. Presiden. Angle mana dilihat bisa performance rendah. Ini dikaji. Saya rasa menteri punya tanggungjawab kepada bapak Presiden, semua ada bapak presiden," ujar Rini, Kamis (7/5).
Sebelumnya, Presiden Jokowi tidak membantah akan melakukan reshuffle menteri pada Kabinet Kerja. Hal itu disampaikan usai menghadiri Pelantikan pengurus DPP PAN periode 2015-2020 dan pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) PAN tahun 2015 di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (6/5) malam. "Reshuffle itu, ya dilihat nanti," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan, sebagai kepala negara, ia selalu memantau dan mengevaluasi kinerja anak buahnya. Menurutnya, pemantauan terhadap setiap menteri dilakukan secara terus menerus sepanjang waktu. "Setiap pekerjaan, setiap yang bekerja, setiap menteri kita lihat harian, bulanan, harus terus dievaluasi," ujarnya.