REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengendalian peredaran Narkoba dari dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas) kian mengkhawatirkan. Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini Kemenkumham akan membangun sejumlah Lapas khusus bandar Narkoba.
Menkumham Yasonna Laoly mengungkapkan, lapas khusus ini akan efektif karena dilengkapi dengan fasilitas keamanan yang berlapis.
"Pastilah. Jadi sekarang orang-orang yang bandar-bandar itu yang punya jaringan itu, juga yang potensial punya jaringan, kita kelompokkan semua di lapas tertentu. Tiga lapas atau empat lapas nanti yang dijaga secara berlapis," ujarnya, Rabu (6/5) di Jakarta.
Selain itu, lanjut Menteri Yasonna, di lapas-lapas yang akan dibangun itu sinyal internet dan seluler tidak bisa masuk. Dengan begitu, para terpidana narkoba tidak akan bisa berkomunikasi dengan dunia luar, meskipun misalnya terpidana itu mempunyai alat komunikasi selundupan.
"Makanya, nanti semua jaringan itu, (sinyal) hape kita jam. Saya baru bicaara dengan Pak Menkominfo, itu di-jam. Di samping di-jam, tetap dipantau dengan intensif. Kita pakai CCTV, pintu masuknya dengan (alat deteksi) finger print," katanya.
Namun, Menteri Yasonna belum bisa memastikan rencana lokasi dibangunnya lapas-lapas khusus ini. "Kita sedang cari sekarang mana yang layak. Dan tentu akan ada biaya tambahan itu untuk CCTV untuk pengamanan X-ray Narkoba," jelasnya.
Politikus PDIP ini juga tidak menampik, sering kali terjadi kongkalikong antara penjaga dan penghuni lapas. Karena itu, sebut dia, siapapun yang bekerja sama untuk melancarkan peredaran narkoba, harus ditindak secara pidana.
"Jadi tidak cukup kalau hanya sanksi kepegawaian saja," tegasnya.
Menteri Yasonna juga memastikan, pihaknya akan menyeleksi para calon sipir dan penjaga lapas khusus tersebut. Sebab, di samping peningkatan penjagaan, penjaga pun mesti bisa dipastikan tidak bisa tergoda oleh uang penutup mata dari para bandar.
"Orang yang rekam jejaknya baik. Tapi tetap, karena ini menyangkut peredaran uang yang besar, kita pantau terus melalui sistem, CCTV, kamera, orang yang masuk digeledah," tandasnya.