Rabu 06 May 2015 13:40 WIB

Mahasiswa Universitas Brawijaya Ancam Duduki Rektorat

Rep: c74/ Red: Angga Indrawan
Universitas Brawijaya
Foto: panoramio.com
Universitas Brawijaya

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Demokrasi (AMPD) menggelar demonstrasi di Universitas Brawijaya, Rabu (6/5). Aksi ini merupakan buntut pembubaran pemutaran film ‘Samin vs Semen’ dan ‘Alkinemokiye’ pada 1 Mei lalu. AMPD juga mengancam menetap di depan Gedung Rektorat, jika tuntutan mereka tidak dipenuh.

“Jika tidak dituruti, kita sepakat bertahan di Rektorat,” ujar Korlap AMPD, Nanda Pratama, Rabu, (6/5).

Mereka siap bermalam hingga tuntutan mereka dipenuhi. Nanda mengatakan akan ada koordinasi  untuk nantinya bermalam di Rektorat. Mereka beralasan, hanya mengada-ada dalam pelarangan pemutaran film ‘Samin vs Semen’ dan ‘Alkinemokiye’ beberapa hari lalu.

“Alasannya larut malam, itu tidak masuk akal, kita bukan bocah, itu jelas sengaja menghalangi LPM Dianns nonton film,” tambahnya.

Setelah melakukan long march dari Gazebo Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), mereka lanjut berorasi dan menabur kembang tujuh rupa dan menancapkan replika batu nisan di depan Gedung Rektorat, sebagai simbol matinya demokrasi kampus.

Mereka menuntut tiga hal. Pertama, menolak evaluasi akademik dekanat FIA, yang melarang pemutaran film kepada pengurus Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dianns. Keputusan dekanat memanggil orang tua, dinilai sebagai tindakan represif.

Kedua, AMPD meminta jaminan demokrasi berupa kebebasan pers sesuai UU No. 40 Tahun 1990 dan kebebasan berpendapat yang dijamin UUD 45 Pasal 28, harus diwujudkan dalam kegiatan civitas akademika. AMPD mencatat, pelarangan pemutaran film bukan hanya ‘Samin vs Semen’ dan ‘Alkinemokiye’, melainkan juga pada film ‘Senyap’ pada Maret lalu.

Terakhir, mereka mendesak dekanat FIA meminta maaf secara terbuka di hadapan pers, atas pembubaran film 1 Mei lalu. Padahal menurut AMPD, panitia pemutaran film sudah mengantongi izin Rektorat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement