Rabu 06 May 2015 08:15 WIB

Jadi Saksi Kecurangan UN? Laporkan ke Kemendikbud

Rep: c13/ Red: Satya Festiani
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Budaya (Mendikbud), Anies Baswedan, berharap masyarakat untuk segera melaporkan segala kecurangan UJian Naisonal (UN) terutama para pelakunya.  Menurutnya, masyarakat harus segera menginformasikan hal itu kepada pemerintah, yakni pihak Kemendikbud.

“Laporkan segera mungkin kepada Kemendikbud,” ujar Anies pada Selasa (5/5) saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud), Jakarta.

Menurut Anies, selama ini masyarakat hanya melaporkan kondisi kecurangan UN itu kepada wartawan. Ia menegaskan, informasi itu seharusnya tidak hanya diberikan kepada wartawan. Tapi, kata dia, harus melaporkan ke Kemendibud dan Diknas setempat.

“Kalau lapor media hanya rame saja, tidak ada follow-up,” terang Anies.

Anies juga mengungkapkan, para pelapor juga diharapkan untuk tidak ragu menyebut nama pelaku kecurangan UN. Menurutnya, hal ini penting agar para pelaku kecurangan UN itu merasa jera.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini juga menyebutkan para pelaku kecurangan UN merupakan pelaku kejahatan. Untuk itu, dia berharap masyarakat dan pengawas tidak mendiamkan kondisi dan pelaku kecurangan UN tersebut.

Selain itu, Anies juga menyinggung mengenai pelaksanaan UN Computer Based Technology (CBT). Menurutnya, sampai saat ini memang belum ada informasi ‘ganjil’ pada pelaksanaan UN itu.

“No news is good news,” terang Anies. Maksudnya, UN CBT berada dalam kondisi yang aman tanpa masalah.

Sebelumnya, kebocoran soal dan jawaban UN 2015 ini sempat menghebohkan masyarakat Indonesia di beberapa wilayah. Situasi ini tidak hanya terjadi pada pelaksanaan UN di tingkat SMA beberapa waktu lalu, tapi di SMP juga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement