Selasa 05 May 2015 15:02 WIB

Pencarian Sopir Kopaja Maut Butuh Waktu

Rep: C15/ Red: Karta Raharja Ucu
Bus Kopaja menaikan penumpang sembarangan di Kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (7/4).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bus Kopaja menaikan penumpang sembarangan di Kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (7/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya saat ini masih mencari supir dan kernet pelaku tabrak lari yang menewaskan seorang perempuan. Sopir Kopaja AC P20 jurusan Pasar Senen-Lebak Bulus tersebut kabur sesaat tabrakan maut terjadi.

"Kami masih melakukan serangkaian penyelidikan, kami sudah meminta data ke pihak Koperasi Kopaja terkait identitas supir dan kernet tersebut," ujar  Kanit III, Subdit Gakkum, Ditlantas Polda Metro Jaya, AKP Sunarto saat ditemui ROL di Pancoran, Selasa (5/5).

Sunarto mengaku saat ini polisi sudah berusaha meminta keterangan dari Koperasi Kopaja, terkait identitas sopir dan kernet. Sunarto mengakui pencarian itu membutuhkan waktu, karena biasanya pemilik Kopaja bukan pengendara langsung Kopaja tersebut.

Sistem rekruitmen atau pindah tangan pengguna menyebabkan penyelidikan terhadap sopir tersebut membutuhkan waktu. Kepolisian saat ini meminta data ke Koperasi Kopaja, karena dari sanalah sumber data sopir dan pemilik Kopaja tersimpan.

"Kami sudah minta kemarin setelah kejadian, jika sampai besok pihak Koperasi tidak memberikan, maka pihak Polda akan mendatangi pengurus Kopaja untuk mengambil data tersebut," ujar Sunarto.

Sunarto memastikan untuk mencari sopir tersebut hingga tertangkap. Sunarto mengatakan, jika identitas pelaku sudah didapat dalam 3 x 24 jam pelaku tidak menyerahkan diri, maka akan dijemput paksa. "Jika dijemput paksa juga tidak bisa, maka kami akan tetapkan DPO," tambah Sunarto.

Polda sudah melakukan komunikasi ke Koperasi Kopaja terkait hal ini. Polda mendesak Kopaja untuk kooperatif dalam mengungkap kasus tabrak lari yang sudah kerap terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement