Selasa 05 May 2015 14:29 WIB

Daerah ini Tinggi Angka Penderita Tifus

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Vaksin
Foto: pixabay
Vaksin

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Beberapa provinsi di Tanah Air memiliki angka penderita tifus diatas 1,6 persen. Propinsi tersbeut antara lain Aceh, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Banten, Jawa Barat, Papua Barat, Papua, Gorontalo, dan Kalimantan Timur.

PT Bio Farma (Persero) mengembangkan vaksin tifus sebagai salah satu bentuk dukungan pencegahan dan pemberantasan penyakit tifus di Indonesia. Direktur Marketing Bio Farma Mahendra Suhardono saat pelaksanaan Konferensi Internasional tentang Tifus, baru-baru ini mengatakan pengembangan vaksin tifoid atau tifus tersebut dihasilkan atas transfer teknologi dari Sabin Vaccine Institute, sebuah pusat penelitian vaksin di Amerika Serikat dan IVI Korea.

"Kami berharap dalam waktu dekat Vaksin tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia," katanya.

Menurut dia, perusahaan BUMN itu turut bertanggung jawab dalam mencapai kemandirian vaksin dalam negeri dengan memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri. Vaksin Tifoid Konjugat yang dikembangkan oleh Bio Farma saat ini sedang dalam tahap pra uji kilinik dan diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pada tahun 2018.

Penyakit tifus hingga saat ini masih menjadi ancaman sejumlah negara khususnya negara-negara berkembang di kawasan Asia dan Afrika, termasuk Indonesia. Dr.Bonita Effendi dari Universitas Indonesia dalam konferensi yang digelar Coalition against Typhoid (CaT) bekerja sama dengan Bio Farma itu mengatakan risiko kematian akibat tifus adalah 1,25 persen.

Hal ini disebabkan karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Misalnya, mencuci tangan sebelum melakukan persiapan makanan, juga akses air bersih khususnya penggunaan air bekas pada berbagai kebutuhan rumah tangga di Indonesia. Untuk itu, penanganan penyakit tersebut paling baik dilakukan dengan mencegah yakni menjaga perilaku hidup sehat.

Menurut rilis resmi yang dikeluarkan Coalition against Typhoid (CaT), tifus menyerang sekitar 21 juta orang terbanyak terjadi pada anak usia dibawah 15 tahun yang menyebabkan kematian 216.000 per tahun. Sedangkan penyakit "Invasive Non-Typhodial Salmonela" menyebabkan sekitar 3,4 juta kejadian dan 681.316 kematian per tahun.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement