REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus prostitusi yang kembali mencuat beberapa waktu terakhir di Kota Bandung membuat operasi penertiban PSK semakin ditingkatkan. Operasi penertiban PSK ini dilakukan di berbagai lokasi yang dicurigai menjadi lokasi transaksi bisnis ilegal tersebut.
"Operasi PSK ini rutin kami lakukan satu minggu tiga kali," kata Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung, Kurnaedi, Selasa (5/5).
Kurnaedi menyatakan, operasi PSK tidak hanya dilakukan di bangunan kost-kost yang tak jarang dimanfaatkan sebagai tempat prostitusi oleh oknum tak bertanggungjawab. Operasi ini juga dilakukan hingga ke apartemen maupun hotel berbintang. Hal tersebut dilakukan karena menurutnya tidak ada pembeda "kelas-kelas" dalam penegakkan hukum. Karena itu, mulai dari kost, hotel menengah, hingga hotel berbintang tidak akan luput dari pengawasan timnya.
Kurnaedi juga tidak khawatir akan adanya hambatan dalam mengakses lokasi yang dijadikan titik operasi. Pasalnya, dalam setiap tindak penertiban PSK, timnya sudah dilengkapi dengan surat tugas. Surat tersebut dapat memperkuat posisi timnya dalam melakukan penindakkan di lapangan.
Dalam pelaksanaan penertiban ini, Satpol PP Kota menggandeng kepolisian. Wilayah operasi yang dibidik merupakan lokasi yang diindikasikan menjadi tempat berlangsungnya transaksi bisnis prostitusi. Meski begitu, saat ini pihaknya memang masih lebih berfokus kepada operasi penertiban PSK di bangunan kost-kostan.
"Kita melakukan operasi ke kost-kostan melibatkan juga Linmas disetiap kecamatan-kecamatan," ujar Kurnaedi.
Sebelumnya, pada pertengahan April lalu jajaran Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung berhasil mengamankan tiga rumah di Jalan Dewi Sartika yanh dijadikan lokasi prostitusi. Polrestabes Bandung berhasil mengamankan puluhan PSK, lima mucikari dan satu orang bos. Pengungkapan bisnis ilegal tersebut berhasil dilakukan atas laporan seorang PSK di bawah umur yang melarikan diri dan melapor ke kepolisian.
"Setelah menerima laporan itu, saya langsung printahkan Kasatreskrim untuk menggerebek tempat tersebut," ujar Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Angesta Romano Yoyol.
Ikuti Whatsapp Channel Republika