REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sungai Bengawan Solo yang terbentang sekitar 600 kilometer dari Wonogiri, Jawa Tengah, ke Gresik, Jawa Timur, melewati 21 kabupaten dan dua provinsi dinilai membutuhkan waduk baru untuk pengendaliannya.
"Air di hulu bisa ditahan, akan tetapi di hilir belum bisa," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Yudi Pratondo dalam rilis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Selasa (5/5).
Sampai saat ini, ujar dia, Sungai Bengawan Solo dinilai masih belum bisa dikendalikan karena hingga kini baru ada satu waduk yaitu Waduk Gadjah Mungkur Wonogiri.
Ia mengungkapkan saat ini sudah mulai dibangun beberapa infrastruktur pengendali banjir, di antaranya waduk dan tanggul.
"Jika air bisa dikendalikan di hilir, akan ada tampungan air sebanyak 250 juta meter kubik," jelasnya.
Yudi juga mengemukakan bahwa masalah lahan masih menjadi salah satu faktor penghambat sehingga membutuhkan dukungan berbagai pihak.
Pemerintah dalam program Kabinet Kerja 2015-2019 di Tanah Air akan membangun 65 waduk, 1 juta Ha irigasi baru, 1.000 km jalan tol, 2.350 jalan nasional baru, 46.770 meter jembatan dan terowongan, 32,5 juta sambungan rumah SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum), penanganan kawasan kumuh, serta merencanakan pembangunan 550.000 unit rumah susun dan 1.500.000 unit RTLH (Rumah Tidak Layak Huni).