Selasa 05 May 2015 02:08 WIB

Ikut Ujian Nasional, Siswa Mukomuko Empat Hari Tinggalkan Desa

  Sejumlah siswa anak berkebutuhan khusus penyandang tuna netra mengikuti Ujian Nasional hari pertama di Kota Bandung, Senin (4/5).  (foto : Septianjar Muharam)
Sejumlah siswa anak berkebutuhan khusus penyandang tuna netra mengikuti Ujian Nasional hari pertama di Kota Bandung, Senin (4/5).  (foto : Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Sebanyak 10 orang pelajar dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) swasta Syuhada dari Desa Aurcina Kecamatan Selagan Raya Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, terpaksa meninggalkan rumah mereka demi Ujian Nasional. Mereka pergi untuk tinggal di Desa Lubuk Mukti selama empat hari, mengikuti ujian nasional di sekolah yang berjarak jauh dari rumahnya.

"Pelajar dari sekolah kami terpaksa meninggalkan rumah selama empat hari untuk ujian nasional di MTs Negeri Lubuk Mukti," Kepala Sekolah MTs Syuhada Desa Aur Cina, Nasiun saat dihubungi dari Bengkulu, Senin (4/5).

Ia mengatakan, MTs Syuhada, sekolah swasta yang baru pertama kali memiliki pelajar tingkat akhir belum bisa melaksanakan UN di sekolah tersebut sehingga harus menginduk ke MTs Negeri. Sekolah MTs Negeri terdekat menurut dia yakni di Desa Lubuk Mukti berjarak lebih 30 kilometer dari desa mereka.

"Kalau berangkat setiap pagi, terlalu jauh, jadi mereka diinapkan di rumah warga di sana," ucapnya.

Pelepasan para siswa tersebut kata dia diiringi doa dan zikir bersama dengan orang tua siswa yang digelar Minggu (3/5) atau sehari sebelum pelaksanaan UN. Sejumlah guru turut berangkat ke Lubuk Mukti untuk mendampingi pelajar yang akan mengikuti UN selama empat hari di MTs negeri itu.

Ia mengatakan 10 orang pelajar itu merupakan peserta UN perdana dari sekolah gratis yang didirikan pada 2012. "Kami sudah mempersiapkan semuanya untuk anak-anak, mulai dari tempat tinggal hingga mendampingi mereka belajar," kata dia.

Semua biaya ujian mulai dari biaya transportasi, sewa rumah dan makan ditanggung oleh pihak sekolah. Untuk biaya transportasi pulang pergi 10 siswa sebesar Rp 400 ribu, sementara biaya makan dan sewa rumah Rp 60 ribu per hari untuk satu orang anak.

Ia menambahkan, selama ujian berlangsung secara bergantian setiap guru mata pelajaran akan mendampingi anak-anak tersebut sesuai jadwal mata pelajaran yang diujikan. "Seperti malam tadi didampingi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan malam ini akan didampingi guru Matematika," katanya.

Pelaksanaan UN tingkat SMP/MTs di Provinsi Bengkulu diikuti sebanyak 32.818 dan akan berlangsung selama empat hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement