REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Sebanyak 226 siswa sekolah menengah pertama dan sederajat di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tidak hadir atau absen dalam pelaksanaan ujian nasional hari pertama yang digelar serentak.
"Sebanyak 226 siswa tidak mengikuti UN karena berbagai alasan dengan rincian satu siswa sakit dan 225 siswa tanpa keterangan atau mengundurkan diri," kata Kepala Bidang SMP, SMA, dan SMK Dinas Pendidikan Jember, Tatang Priyanggono, di Jember Senin (4/5).
Jumlah peserta UN SMP, MTs, dan SMP Luar Biasa di Jember sebanyak 35.329 siswa dan sebanyak 35.103 siswa di antaranya hadir mengikuti UN dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.
"Sebagian besar peserta UN yang tidak hadir karena mengundurkan diri sebelum pelaksanaan UN digelar, padahal nama mereka sudah masuk dalam daftar nominasi tetap (DNT) peserta UN," tuturnya.
Informasi yang dihimpun di lapangan, beberapa alasan penyebab siswa mengundurkan diri sebagai peserta UN di Jember di antaranya pindah sekolah atau mutasi ke sekolah lain, ikut bekerja orang tuanya ke luar kota, dan siswa menikah sebelum pelaksanaan UN.
Menurut Tatang, sebagian besar siswa tidak menyampaikan alasan mereka mengundurkan diri sebagai peserta UN atau tanpa memberikan keterangan, padahal pihak sekolah sudah memberikan pemahaman tentang pentingnya mengikuti UN.
"Ada satu siswa yang sakit, sehingga ia harus mengikuti UN susulan yang digelar pekan depan," katanya.
Ia menjelaskan jumlah siswa SMP dan sederajat yang tidak ikut UN tahun 2015 menurun dibandingkan tahun 2014 sebanyak 256 dengan rincian delapan siswa sakit, tiga siswa mengajukan izin, dan sisanya mengundurkan diri.
"Kami dan pihak sekolah sudah berusaha maksimal memberikan motivasi kepada siswa terkait dengan pentingnya mengikuti UN, namun mereka justru mengundurkan diri setelah namanya masuk sebagai peserta UN," paparnya.