REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengerahkan 13.305 personel untuk mengamankan pelaksanaan Ujian Nasional sekolah menengah pertama. Personil kepolisian ini merupakan pasukan gabungan seluruh Jabodetabek.
"Kita kerahkan personil yang disebar di semua sekolah. Juga ada penjagaan disetiap rayon tempat soal ujian ditampung," ujar Pjs Kabid Humas, Kombes Pol Budi Widjanarko, Senin (4/5).
Personil tersebut merupakan personil gabungan dari Binmas, Sabhara dan Lantas. Ada juga personil dari Intel dan Reserse yang menjaga untuk penjagaan tertutup. Mereka berjaga mulai dari H-2 Ujian Nasional sampai ujian nasional berakhir. Polda Metro memastikan tidak ada kebocoran soal sebab setiap sekolah dan rayon sudah dijaga ketat.
Tak hanya melakukan pengamanan saat ujian nasional. Polda Metro Jaya juga melakukan persiapan pengamanan usai ujian nasional berakhir, Kamis (7/5) esok. Untuk mengatisipasi adanya tawuran antar pelajar, polisi juga berjaga dititik kumpul atau pertemuan antar pelajar tersebut.
"Titik kumpul yang biasa dijadikan ajang tawuran, juga sekolah yang berpotensi melakukan tawuran pelajar," tambah Budi. Titik kumpul ini biasanya di lapangan atau jalan besar dimana jarak antar satu sekolah dengan sekolah lain berdekatan.
Selain itu, pihak kepolisian juga sudah menghimbau para siswa untuk tidak berlebihan dalam menyikapi berakhirnya ujian nasional. Polisi akan menindak tegas bagi para pelajar yang berbuat anarkis atau melalukan tawuran.