Ahad 03 May 2015 16:14 WIB

Kolaborasi Mer-C dan Wanadari Sasar Wilayah Terpencil Nepal

Lata Chand dan sang bayi yang lahir di tengah gempa Nepal.
Foto: ap
Lata Chand dan sang bayi yang lahir di tengah gempa Nepal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolaborasi antara organisasi relawan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia dan Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri memberangkatkan tim menuju Nepal guna membantu korban gempa."Tim akan dibagi menjadi dua tahap keberangkatan," kata anggota Presidium MER-C Indonesia dr Sarbini Abdulmurad kepada Antara di Jakarta, Ahad.

Ia menjelaskan gempa bumi dahsyat berskala 7,9 SR yang menerjang Nepal pada Sabtu (25/4) telah menyebabkan ribuan korban jiwa dan ribuan lainnya mengalami luka-luka.Atas kondisi itu, MER-C bersama Wanadri sepakat mengirimkan tim relawannya untuk turut memberikan pertolongan kepada para korban.Tim pertama MER-C dan WANADRI direncanakan akan bertolak ke Nepal pada Senin (4/5) pukul 04.40 WIB dini hari dengan menggunakan maskapai penerbangan Malaysia Airlines nomor penerbangan 726.

Ia menjelaskan bahwa tim akan mengalami dua kali transit yakni di Kuala Lumpur, Malaysia dan Dhaka, Bangladesh, sebelum bisa mendarat di Kathmandu, Nepal.Apabila lancar, katanya, tim dijadwalkan akan tiba di Nepal pada pukul 12.50 waktu setempat.Untuk tim pertama akan terdiri atas sembilan orang relawan dengan keahlian medis dan SAR, yaitu Saleh Sudradjat (Ketua Tim), dr Hadiki Habib, SpPD (Wakil Ketua Tim), dr Ratih Citra Sari, Rita Elseria Tambunan, Islamiah Samaun, Purwasunu Adriansyah, Rohmat Sopian, Dadang Mokhamad Rizal dan Widi Kusnadi Sunardi.

Wilayah terparah

Menurut dia sasaran wilayah kerja tim pertama MER-C dan WANADRI adalah di luar Kota Kathmandu.Alasannya, berdasarkan pertimbangan di dalam Kota Kathmandu diperkirakan sudah banyak bantuan dan relawan yang bekerja.Tim akan mencari wilayah bencana terparah lainnya di luar Ibu Kota Nepal yang terpencil dan masih minim bahkan belum terjangkau bantuan medis.

Tugas tim pertama mencakup penilaian (assessment) kondisi terkini di lapangan, melakukan pengobatan dengan sistem "mobile clinic" dan "Search and Rescue".Ia menjelaskan bahwa pengobatan dengan sistem "mobile clinic" dinilai efektif untuk dapat menjangkau korban-korban gempa di wilayah terpencil yang belum mendapat bantuan medis.

Tugas penting lainnya yang diemban tim pertama adalah mempersiapkan kedatangan kedua yang disebut "Tim Bedah", yaitu mengidentifikasi korban-korban yang memerlukan tindakan operasi dan mencari rumah sakit atau tempat yang masih bisa digunakan untuk melakukan tindakan operasi bagi para korban gempa.

Sarbini Abdulmurad menjelaskan bahwa tim kedua yang merupakan "Tim Bedah" dengan keahlian multi-spesialis akan berangkat menyusul ke lokasi bencana.Sejumlah relawan medis dengan berbagai keahlian di antaranya dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi, dokter spesialis anastesi dan juga perawat bedah telah menyatakan kesiapannya untuk bertugas sebagai Tim Kedua ke Nepal.Tim kedua akan berangkat ke Nepal segera setelah adanya informasi dari tim pertama.

Bagi masyarakat Indonesia yang hendak memberikan bantuan, katanya, bantuan untuk korban bencana gempa bumi di Nepal dapat disalurkan melalui nomor rekening BNI Syariah No. Rek. 08.111.92995dan BCA, No. Rek. 686.028.0009 atas nama "Medical Emergency Rescue Committee".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement