Ahad 03 May 2015 11:07 WIB

Pedagang Kaki Lima Masih 'Bertebaran' di CFD

Rep: C25/ Red: Ani Nursalikah
Once a week, a car free day is imposed around Bundaran HI on Sunday. But special for New Year eve, local government will impose the same policy to allow the celebration on seven kilometer long street in the center of Jakarta. (illustration)
Foto: Republika/Prayogi
Once a week, a car free day is imposed around Bundaran HI on Sunday. But special for New Year eve, local government will impose the same policy to allow the celebration on seven kilometer long street in the center of Jakarta. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor (Car Free Day (CFD)) masih diwarnai para pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jalan.

Pembersihan CFD dari para pedagang kaki lima nyatanya masih belum terlihat hasilnya. Padahal, rencana pembersihan oleh Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Kepolisian sudah dimulai sejak awal April lalu.

Para pedagang kaki lima masih bertebaran di hampir sepanjang jalan, khususnya di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Ahad (3/5). Menurut pantauan di lapangan, jalan-jalan seperti Blora, Sumenep dan Kebon Kacang yang ditentukan sebagai kantung para pedagang kaki lima berjualan, memang sudah dipenuhi pedagang.

Sayangnya, masih banyak lagi pedagang nakal yang nekat berjualan di sepanjang jalan CFD. Hal itu dilakukan karena mereka bisa berhadapan langsung dengan masyarakat yang sedang menikmati CFD.

Kebanyakan dari para pedagang kaki lima yang membandel merupakan mereka yang membawa kendaraan seperti sepeda dan gerobak. Para pedagang tersebut terdiri dari para penjual minuman dan juga makanan ringan seperti gula-gula, bakpao dan cilok.

Namun, ada juga penjual yang membawa gerobak bakpao, bakso, bakwan malang dan mie ayam di depan Grand Hyatt.

Ada lagi para pedagang kaki lima yang meletakkan cadangan minuman yang mereka bawa di trotoar. Sementara, mereka membawa minuman yang hendak mereka jual di tas ransel dan menjualnya langsung ke masyarakat yang sedang berolahraga. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak usia tanggung berumur sekitar 18-20 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement