REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM-- Ribuan karyawan PT Newmont Nusa Tenggara dimotori serikat pekerja, memulai aksi mogok kerja bertepatan dengan peringatan hari buruh sedunia "may day" 1 Mei 2015.
"Kami sudah mulai aksi mogok kerja tepat Jumat pukul 00.00 Wita. Aksi kami laksanakan di Town Site Batu Hijau," kata Ketua Pengurus Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Tambang (SPAT) Samawa PTNNT, Yusrawan Galang, saat dihubungi dari Mataram, Jumat (1/5).
Dia menjelaskan, aksi mogok tersebut diikuti pekerja yang tergabung dalam PUK SPAT Samawa dan PUK SP KEP Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). "Untuk permulaan, aksi mogok dilaksanakan oleh pengurus serikat pekerja. Karyawan yang lain akan menyusul saat masuk kerja pagi," katanya.
Sesuai surat pemberitahuan mogok kerja yang dikirimkan ke Presiden Direktur PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Sumbawa Barat, tanggal 16 April 2015, serikat pekerja menyatakan aksi mogok kerja akan dilaksanakan selama 30 hari (satu bulan) sampai 30 Mei mendatang.
Aksi mogok kerja tersebut merupakan imbas dari gagalnya perundingan lanjutan tentang perjanjian kerja bersama (PKB) 2015 - 2016. Salah satu poin PKB yang gagal disepakati mengenai tuntutan kenaikan kesejahteraan karyawan.
Ketua PUK SP KEP SPSI PTNNT, Zainuddin Wanden, secara terpisah menyatakan, sebenarnya pihak serikat pekerja tetap membuka ruang komunikasi dengan managemen perusahaan sampai Kamis (30/5). Namun, kenyataannya tidak kunjung mendapat tanggapan.
"Tetapi sejak Kamis sore tidak ada komunikasi lagi dengan managemen, sehingga kami melaksanakan aksi mogok sesuai surat pemberitahuan yang telah kami sampaikan," ucapnya.
Kendati pihak Disosnekertrans Sumbawa Barat dan Disnaker NTB telah menggelar pertemuan multi pihak dengan menghadirkan serikat pekerja, managemen PT NNT, pejabat dari kementerian tenaga kerja, pakar, dan perwakilan pemerintah di Mataram pada 28 April, pertemuan tersebut tidak berhasil menggiring kedua pihak untuk kembali melanjutkan perundingan. "Tidak ada solusi dalam pertemuan tersebut," katanya.