Sabtu 02 May 2015 01:12 WIB

Tim Bantuan RI Koordinasi Dengan Militer Nepal

Menlu Retno Marsudi menyalami personel Tim Kemanusiaan dan Evakuasi Gempa Nepal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/4).
Menlu Retno Marsudi menyalami personel Tim Kemanusiaan dan Evakuasi Gempa Nepal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Tim Bantuan Kemanusiaan dan Evakuasi RI berkoordinasi dengan Pusat Komando Misi Militer Multinasional (MMMCC) Nepal untuk mengintensifkan pemberian bantuan kepada korban bencana pascagempa 7,9 SR yang melanda negara tersebut.

Komandan tim TNI AU Kolonel Indan Gilang di Posko Kathamandu Guest House (KGH) Nepal mengatakan Indonesia tidak memberikan bantuan dalam bentuk misi militer, namun unsur militer dilibatkan untuk mendukung misi sipil.

"Sebelumnya kita diarahkan untuk berkoordinasi dengan PBB, tapi bantuan di sana sudah banyak yang masuk, dan kalau kita masuk, bantuan jadi tidak efektif," kata dia, Jumat (1/5).

Dalam pertemuan dengan MMMCC, Jumat pagi, akan memberikan lokasi untuk pendirian tenda rumah sakit darurat tim BNPB, bersama-sama dengan tim dari negara lain, antara lain Cina dan India, di sekitar area pengungsian Kathmandu.

Tim kesehatan BNPB yang akan bertugas di rumah sakit darurat terdiri dari 19 orang, termasuk dua dokter umum, dua dokter spesialis anestesi, dua dokter spesialis ortopedi, satu apoteker, dan lainnya adalah perawat bedah dan perawat umum.

Empat dokter WNI pendaki Gunung Everest yang telah tiba di Posko Penyelamatan dan Evakuasi WNI di Kathmandu juga akan bergabung dengan BNPB.

Berdasarkan data Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri, saat ini terdapat 96 WNI berada di Nepal, terdiri dari 31 WNI yang menetap dan 65 pengunjung.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement