Jumat 01 May 2015 14:15 WIB

Kaukus Penyelamatan Demokrat Minta SBY tak Maju Caketum

Rep: Agus Raharjo/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah kader yang dipecat Partai Demokrat mendeklarasikan Kaukus Penyelamat Partai Demokrat di Hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis (30/4).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sejumlah kader yang dipecat Partai Demokrat mendeklarasikan Kaukus Penyelamat Partai Demokrat di Hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis (30/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang pelaksanaan kongres, intrik politik semakin meruncing di internal partai Demokrat. Ratusan kader yang di-PLT oleh pengurus pusat bersatu dan meminta hak suara mereka di kongres. Sebanyak 161 ketua DPC yang di-PLT mendeklarasikan kaukus penyelamatan partai Demokrat.

Kaukus penyelamatan partai Demokrat ini difasilitasi oleh mantan ketua DPC Surabaya, Dadik Risdaryanto. Menurut Dadik, 161 kader yang di-PLT sepihak ini berkumpul untuk memerjuangkan hak mereka sebagai ketua DPC yang dipilih secara demokratis. Mestinya, kata Dadik, kalau mereka dipecat, harus melalui mekanisme yang sama seperti saat mereka dipilih.

Namun, kata Dadik, mereka yang di-PLT akan mencari keadilan saat kongres di Surabaya nanti. Mereka tidak menginginkan jabatan, kata Dadik, keinginan mereka hanya dipulihkan kembali nama mereka yang sudah tercoreng dari kasus PLT ini. "Setidaknya di kongres kita dihargai sebagai ketua DPC," kata Dadik di Jakarta, Kamis (30/4) kemarin.

Kasus PLT secara sepihak diterima oleh 161 ketua DPC yang ditanda-tangani oleh ketua harian Syarief Hasan. Dalam surat PLT yang diterima kader di-PLT, papar Dadik, dicantumkan alasan yaitu atas usulan DPD dan untuk memperlancar organisasi.

Mantan Ketua DPC Kota Blitar, Heru Sunariyanta memiliki cerita berbeda soal PLT dirinya. Menurutnya, alasan keluar surat PLT pada dirinya adalah karena kedekatannya dengan mantan ketua umum Demokrat Anas Urbaningrum. Sebelum menerima surat PLT pada Desember 2013, Heru dipanggil dan ditanya memilih Anas Urbaningrum atau Susilo Bambang Yudoyono.

"Saya jawab pilih Anas, 5 hari kemudian keluarlah surat PLT itu untuk saya," kata dia.

Anggota kaukus penyelamatan Demokrat meminta agar nama baik serta haknya dikembalikan pada Kongres di Surabaya nanti. Menurutnya, ketua harian partai Demokrat perlu membaca kembali AD/ART karena pemecatan dilakukan tanpa alasan yang jelas.

Untuk membesarkan partai Demokrat, SBY harus taat pada AD/ART yang ada dan memenuhi janji-janjinya. Bahkan, seharusnya SBY tidak lagi mencalonkan diri sebagai calon ketua umum partai Demokrat.

"Saya mohon SBY alangkah indahnya tidak maju, biar dipimpin oleh yang muda-muda," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement